Memiliki kesadaran terhadap keamanan makanan yang kita santap sangatlah penting. Bagaimana cara melindungi diri dan keluarga dari bahan pangan yang tak sehat?
Dari formalin, boraks, sampai pewarna tekstil ditengarai meracuni produk pangan kita.
Meski ini termasuk problem keamanan pangan paling umum di masyarakat kita, masih ada sejumlah hal lain yang perlu kita waspadai, seperti pangan yang mengandung mikotoksin, residu pestisida, penggunaan antibiotik, dan bahan tambahan pangan berlebih.
Belum lagi berbagai penyakit akibat pangan (foodborne disease)yang disebabkan agen biologi seperti bakteri, virus, dan parasit. Penyakit juga bisa timbul karena pengolahan atau penyimpanan yang kurang bersih dan tidak tepat.
Menurut DR. Didah Nur Faridah, staf pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, pangan olahan yang diproduksi harus sesuai dengan panduan bertajuk "Cara Pembuatan Pangan Olahan yang Baik".Â
Hal ini sangat penting untuk menjamin mutu dan keamanannya. Selain itu, pangan harus layak dikonsumsi, tidak busuk, dan bermutu baik, serta bebas dari cemaran biologi, kimia, dan fisik.
"Cara sederhana dan mudah dilakukan untuk melihat pangan yang aman bisa dilihat dari penampakan luar produk, misalnya aroma, tekstur, warna, serta kemasan," tegas DR. Didah.
Sebaiknya, sebelum kita mengonsumsi produk pangan, pastikan pangan tersebut tidak memiliki penyimpangan, misalnya tercium bau tidak sedap, berlendir atau tidak, dan warnanya terlalu mencolok atau tidak.
Selain itu DR. Didah juga mengingatkan bahwa keamanan pangan tidak hanya bicara aspek kesehatan, tapi juga dari aspek rohani. Misalnya, bagaimana kehalalan suatu produk pangan bagi konsumen Muslim.
Untuk memastikan keamanan pangan yang kita konsumsi, diperlukan perhatian pada hal-hal yang tampak kecil tapi penting.
Misalnya? Saat mencairkan daging, ikan, atau ayam dari freezer sebaiknya diturunkan dulu ke kulkas bawah sampai lunak. Jangan biarkan terlalu lama di luar kulkas karena akan rentan terkena bakteri. Waktu yang dibutuhkan umumnya 1 sampai 2 x 24 jam, tergantung besarnya daging.