Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sindrom Kaki Gelisah Dapat Berujung pada Gangguan Jantung dan Stroke

3 November 2017   07:28 Diperbarui: 3 November 2017   08:24 7532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://fortissima.com.br

Apa saja sih gejala khasnya?

Menurut Dr. Andreas, RLS mudah dikenali, sehingga diagnosis pun relatif mudah ditegakkan. Biasanya, RLS disertai dengan Periodic Leg Movement Disorder in Sleep (PLMS), yaitu kaki digoyang lalu diam, 10 detik kemudian, bergerak-gerak lagi. Terjadinya bukan saat mau tidur, tapi sudah dalam keadaan tidur.

"Di sinilah bedanya RLS dan PLMS. RLS membuat kita sulit tidur, sedangkan PLMS muncul saat kita sudah tidur tapi kualitas tidur buruk. Setiap kali kaki bergerak, otak pun kaget dan terbangun. Ini masalahnya ada pada saraf kaki," papar Dr. Andreas.

"Sayangnya, karena gerakan tersebut terjadi saat waktu tidur, maka ia sering dianggap sebagai kebiasaan seseorang menjelang tidur. Namun, hal ini semakin lama semakin parah dan mengganggu tidur. Pasien harus menggesek-gesek kaki dulu baru bisa tidur," lanjutnya.

Area gangguan sendiri bisa bervariasi, mulai dari telapak kaki, betis, lutut, sampai paha. Pada umumnya, area yang terpengaruh adalah lutut ke bawah, termasuk tungkai. Namun, ada pula jurnal yang mengatakan RLS bisa menyerang anggota tubuh lain.

Dr. Rima menyebutkan bahwa umumnya gerakan kaki gelisah cukup khas. Misalnya, cuma jari kaki dan kaki, lalu naik ke atas. Hanya beberapa detik, tapi berulang. Setelah 10-90 detik, akan berulang lagi. Gerakannya tidak terlalu kuat, tapi sering membuat seseorang terjaga.

Dr. Rima mengatakan, pengobatan RLS tidak terlalu sulit. Prevalensinya pun tidak terlalu banyak.

Menurut Dr. Andreas, terapi RLS harus dengan obat yang bekerja langsung ke saraf kaki, berbeda dengan obat tidur atau obat penenang. Obat diminum untuk jangka panjang dan harus dalam kontrol dokter. Setelah pasien merasa lebih baik, obat harus dihentikan.

Kabar baiknya, RLS tidak menjalar ke organ tubuh lain, meskipun penelitian menunjukkan bahwa RLS dapat memicu risiko kesehatan besar bagi lansia yang mengalami Parkinson dan Alzheimer.

Sementara itu, jika RLS ditemukan pada usia muda atau usia produktif, maka pasien akan diberi suplemen yang bermanfaat untuk menjaga fungsi-fungsi saraf. Selain itu, sejumlah pasien mungkin bisa merasa lebih nyaman dengan pijat atau merendam kaki dengan air hangat sebelum tidur.

Yang pasti, kedua pakar ini mengingatkan bahwa jika RLS tidak diatasi, maka dampaknya jelas akan menggangu kualitas tidur atau menimbulkan insomnia. Bahkan, lebih jauh lagi, ia dapat berujung pada gangguan jantung dan stroke.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun