ganda putra seringkali menjadi penyelamat muka Indonesia dengan menjadi juara di suatu turnamen tatkala sektor-sektor lainnya terpuruk.
SektorNamun dengan terhentinya Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin di perempatfinal Singapore Open 2023 maka ini merupakan ajang paling kelam dari tiga turnamen yang diikuti pemain Indonesia.
Malaysia Masters 2023 merupakan turnamen individual pertama yang memperhitungkan poin Olimpiade.
Di turnamen Super 500 itu Leo/Daniel mencapai semifinal sebelum dikalahkan oleh Man Wei Chong/Kai Wun Tee asal Malaysia dengan dua gim 17-21 dan 20-22
Leo/Daniel dengan demikian gagal ke final.
Di turnamen selanjutnya, Thailand Open 2023, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri mencapai final sebelum dikalahkan oleh Liang Wei Keng/Wang Chang dari Cina dengan dua gim 10-21 dan 15-21.
Sedangkan Leo/Daniel kalah dari Aaron Chia/Soh Wooi Yik di perempatfinal Singapore Open 2023 dengan tiga gim 21-18, 16-21, dan 20-22.
Hasil buruk ganda putra Indonesia lainnya dialami oleh Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di babak kedua Singapore Open 2023 dari Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dari Jepang.
Begitu pun dengan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang dihentikan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dari Malaysia di babak 16 besar.
Juga Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan yang kalah di 16 besar dari Choi Sol Gyu/Kim Won-ho asal Korea Selatan.
Padahal Indonesia mengurungkan 6 wakil ganda putra di turnamen berhadiah total 850.000 USD itu.
Termasuk Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang kalah dari ganda Inggris Ben Lane/Sean Vendy di babak 32 besar.
"Setiap pemain punya kendalanya sendiri di Singapore Open yang berbeda," kata pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi, Jum'at (9/6/2023).
Kendala yang berbeda dan tidak sama itu menurut Herry di antaranya adalah performanya yang menurun, belum konsisten, karena usia, gerakan yang tidak cepat, atau cedera.
Kondisi tersebut memaksa Herry IP untuk memutar otak untuk perbaikan ke depannya.
"Pengiriman pemain ke sebuah turnamen harus ditinjau lagi karena setiap pemain punya kendala yang tidak sama," ujar Herry.
Lebih lanjut Herry mengatakan jangan lupakan prosesnya bukan hanya mengejar hasil.
"Kalau kalah jangan panik. Mesti dicari penyebabnya. Jika menang disyukuri dan tetap harus dievaluasi," katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H