Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Bola

Malaysia Lebih Takut kepada Bulutangkis Ketimbang Bakal "Move On"-nya Sepakbola Indonesia, Psywar?

25 April 2023   09:05 Diperbarui: 25 April 2023   09:05 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Erick Thohir beberapa waktu lalu menyatakan bahwa keinginannya untuk menjadi Ketua Umum PSSI adalah untuk membangun kembali persepakbolaan Indonesia.

Setelah resmi menjadi orang nomor satu di payung olahraga bola se Indonesia itu Erick Thohir mulai menyusun agenda yang tentunya mengarah agar persepakbolaan Indonesia bisa move on dari tidurnya.

Poin-poin agenda yang dimaksud di antaranya adalah membenahi kompetisi di tanah air.

Menteri BUMN RI itu salah satunya mengatakan kompetisi di Indonesia kurang melibatkan klub-klub diluar Liga 1.

Erick mencontohkan di Inggris. 

Di negara salah satu kiblat sepakbola dunia itu mereka banyak ajang kompetisi selain Premier League ada juga Piala FA, Piala Liga Inggris. Selain juga kompetisi di divisi Championship dan di level lainnya yang aktif bergulir.

Liga 2 dan Liga 3 di Indonesia sempat mati suri paska Tragedi Kanjuruhan pada Oktober tahun lalu.

Terlebih lagi, Indonesia akan menghadapi sejumlah kompetisi di jenjang internasional yang beruntungnya, Piala Dunia U-20 2023 dibatalkan digelar di tanah air.

Dikatakan beruntung karena itu mengurangi beban tugas. Namun kerugiannya tidak ada semangat untuk bersaing dengan negara-negara lain.

Beruntung juga akhirnya sanksi yang diberikan FIFA hanya ringan saja. Indonesia masih bisa mengikuti sejumlah turnamen internasional.

Pada waktu itu Liga 2 dan Liga 3 diputuskan tidak dilanjutkan lagi karena waktu yang sangat berdekatan dengan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Berimbas, Liga 1 BRI tidak ada sistem degradasi.

Dari sarasehan sepakbola yang digelar di Surabaya beberapa waktu yang lalu dihasilkan butir-butir yang menghidupkan kembali persepakbolaan Indonesia di kompetisi.

Bukan saja di Liga 1, kini juga di Liga 2 dan Liga 3.

Salah satu hasil dari rezim Erick Thohir ini ranking FIFA Indonesia naik dua peringkat ke posisi 149 setelah sebelumnya di peringkat 151 setelah menang dan imbang dari Timnas Burundi yang ranking FIFA nya lebih baik dari Indonesia di FIFA Match Day.

"Negara-negara ASEAN takut kepada kebangkitan sepakbola Indonesia," kata Erick Thohir beberapa waktu yang lalu.

Pernyataan mantan bos Inter Milan tersebut mendapat tanggapan dari netizen Malaysia.

"Saya lebih takut kepada bulutangkis Indonesia ketimbang sepakbolanya" tulis akun Twitter @sengfoo88.

Sengfoo88 ternyata meremehkan bakal move on nya sepakbola Indonesia dibawah kepemimpinan rezim Erick Thohir.

Sengfoo88 malah takut kepada bulutangkis Indonesia.

Wajar saja, Malaysia takut kepada bulutangkis Indonesia.

Malaysia sebagai salah satu kekuatan bulutangkis dunia memang tidak pernah dapat melebihi Indonesia dalam olahraga tepak bulu ini.

Di nomor tunggal putri yang sejauh ini menjadi sektor terlemah bulutangkis Indonesia, kini mulai menunjukkan sinarnya.

Di antaranya dari tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung yang untuk pertama kalinya keluar menjadi juara turnamen BWF yaitu Spain Masters 2023.

Melihat kepada hal tersebut, hal itu tak lepas dari ingatan bahwa Indonesia kini mempunyai Indra Wijaya yang sekarang pulang kampung menjadi pelatih tunggal putri di Indonesia.

Erick Thohir menanggapi soal rumor bahwa pelatih Timnas Thailand Alexandre Polking yang akan menjadi pelatih di Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong.

Pria berusia 52 tahun itu membantah.

Erick Thohir mengatakan rumor itu merupakan sebagai bentuk psywar dari negara-negara tetangga yang bisa memecah belah persepakbolaan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun