Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sesudah Kesulitan Ada Kemudahan, Perajin Sarung Majalaya Banjir Cuan karena Lebaran dan Tahun Politik

4 April 2023   10:06 Diperbarui: 4 April 2023   11:20 1097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mungkin digunakan sebagai souvenir sebagai rasa ungkapan terimakasih anggota dewan untuk masyarakat menjelang Lebaran," katanya.

Aep menambahkan produksi sarung Majalaya sudah terserap habis, mulai menipis bahkan tidak ada stok sama sekali, Aep menggambarkan lonjakan permintaan sarung Majalaya.

"Produksi 9 bulan, jualan 3 bulan," katanya.

Karena habis, Aep mengatakan anggotanya harus meminta kepada anggota komunitas lainnya baik berupa sarung jadi maupun bahan-bahannya.

Dari keseluruhan anggota komunitas Aep menyebutkan permintaan sarung Majalaya mencapai lebih dari 1 juta pcs dalam Lebaran tahun ini.

"Saya cek di gudang-gudang anggota komunitas hampir habis," katanya.

Berkah Lebaran bagi para UMKM di bidang pembuatan sarung.

Sarung menjadi salah satu komoditas yang paling banyak dicari konsumen di bulan Ramadhan dan IdulFitri di antara komoditas lainnya.

Karena Pandemi Covid-19 sekarang ini sudah mulai memasuki masa endemi, maka itulah salah satu yang menjadi melonjaknya permintaan sarung Majalaya tahun ini.

Terlebih lagi masa-masa sekarang ini merupakan masa-masa menjelang tahun politik 2024. Seperti apa yang dikatakan oleh Aep tadi.

Kehidupan manusia dalam sehari-harinya tidak luput dari masalah dan masalah serta kesulitan dan kesulitan dalam berbagai aspek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun