Ucapan Marhaban ya Ramadhan bergaung bukan saja di media sosial seperti yang banyak saya temui, tapi kegembiraan menyambut tibanya bulan penuh Rahmat itu bergaung pula dimana-mana.
Di jalan-jalan banyak kita temui poster Marhaban ya Ramadhan. Dalam ceramah, dan sebagainya.
Bersyukur, tiba kami di bulan Ramadhan.
Demikian makna dari Marhaban ya Ramadhan itu.
Yang paling fokus darinya, teman-teman di Facebook banyak yang mengunggah sukacita menyambut tibanya bulan puasa itu.
Mulai dari gambar, tulisan, atau meme yang khidmat bahkan terkesan lucu menghibur.
Kiai, Imam, dan pemuka agama Islam lainnya menghimbau agar umat menyambut bulan suci itu dengan kegembiraan.
Menukil buku karya Abdul Wahid Al-Wakil yang berjudul "Keluargaku di Bulan Ramadhan" Abu Hurairah RA menyiratkan suatu ketika Nabi Muhammad SAW bersabda dan memberikan kabar gembira kepada sahabatnya.
"Sungguh telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan penuh berkah. Dimana kamu sekalian diwajibkan untuk berpuasa...."
Berpuasa dikaji dari ilmu kesehatan dapat memberikan sejumlah manfaat tertentu seperti membersihkan tubuh dari kotoran dan membuang racun dari dalam tubuh .
Atau apa yang dikenal dengan detoksifikasi.
Namun bukan itu sebenarnya tujuan tidak makan dan tidak minum selama bulan Ramadhan bagi umat Muslim.
Mereka menjalankan kewajiban rukun keempat dari lima Rukun Islam.
Ada lima amalan penting yang disadur dari buku "Memantaskan Diri Menyambut Ramadhan" yang disusun oleh Abu Maryam Kautsar Amru.
Apa saja?
Berdoa agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan
Membekali diri dengan ilmu-ilmu tentang puasa Ramadhan
Memperkuat niat
Membayar utang
Memperbanyak membaca Al Qur'an
Dalam buku itu disebutkan agar kita berdoa enam bulan sebelum Ramadhan agar dipertemukan dengan bulan penuh ampunan tersebut.
Umat Muslim harus melengkapi diri dengan ilmu-ilmu tentang puasa Ramadhan.
Baik itu tentang aturan syariat, tatacara, atau masalah hukum yang berkaitan dengan puasa.
Seperti halnya diamanahkan untuk bergembira, seiring dengan itu umat Islam juga harus menata niat memasuki bulan Ramadhan ini untuk berpuasa selama satu bulan lamanya.
Membayar utang puasa yang lalai pada puasa sebelumnya.
Puasa menjadi batal dalam kondisi-kondisi seperti sakit, dalam perjalanan jauh, atau wanita yang sedang haid.
Ngabuburit dengan memperbanyak membaca Al Qur'an.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H