"Kualitasnya bagus. Coba kalau pakaian nasional juga demikian. Saya tidak takut, perasaan lain juga tidak," ketika ditanyakan perasaannya.
Sama seperti mereka saya juga tidak setuju jika pemerintah memberangus pakaian impor itu.
Bukan saya juga membeli, tidak pernah.
Namun adanya pakaian branded itu maka rakyat kecil sangat tertolong mendapatkan pakaian yang berkualitas dengan penghasilan yang terbatas.
Toh, pakaian itu paling-paling baru digunakan satu atau dua kali.
Bohong kalau pakaian itu bisa menyebabkan gatal-gatal.
Itu hanya alasan saja untuk bersikap "bijaksana" di balik alasan untuk melindungi industri pakaian dalam negeri.
Mereka kurang paham pada perasaan rakyat kecil yang ingin menikmati pakaian branded.
Sementara itu, idEA atau Asosiasi E-Commerce Indonesia mengatakan pemberangusan penjualan barang-barang thrifting yang juga disuarakan oleh Presiden Jokowi itu harus dilakukan hati-hati.
Hal tersebut lantaran banyaknya produk yang dijual dan jumlah pelaku usaha memberikan tantangan tersendiri dalam melakukannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H