Pada awalnya Carolina Marin adalah seorang penari Flamengo.
Dia mulai mengenal olahraga tepak bulu ini ketika melihat temannya bermain dan memperkenalkan olahraga ini kepadanya.
Dia pun berhenti sebagai penari dan menekuni olahraga tepak bulu.
Marin mulai bermain tepak bulu pada usia 8 tahun dengan berlatih di klub IES La Orden di kota kelahirannya.
Tak disangka, kini Carolina Marin menjadi salah satu pebulutangkis tunggal putri asal Negeri Matador itu yang disegani dunia.
Indonesia memang salah satu kekuatan bulutangkis dunia.
Namun harus diakui nomor tunggal putri merupakan sektor terlemah dari nomor-nomor lainnya.
Jika suatu hari kelak Carolina Marin jadi pelatih di Indonesia, bagaimana?
Hitung-hitung sebagai "balas budi" karena dia pernah menimba ilmu di Indonesia seperti yang telah disebutkan di atas, yang membuat dirinya menjadi salah satu pebulutangkis yang disegani internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H