Namun kalau ada hujan, terkadang dia berhenti memproduksi dalam beberapa hari. Sehingga pendapatannya berkurang.
Kalau ingin tetap memenuhi kebutuhan konsumen, ya dia harus merogoh kocek lebih banyak. Kerupuk dikeringkan dengan menggunakan oven.
Abdul Hamid mengakui dia sudah memulai menekuni produksi kerupuk itu selama 22 tahun.
Pada awal-awalnya dia numpang di tanah PU mengontrak 4 tahun. Lalu ada gusuran, jadinya pindah ke tempat yang sekarang ini.
"Ada gusuran, lalu pindah ke tempat yang sekarang ini," katanya.
Seiring dengan perjalanan dan pengalamannya, Abdul Hamid kini sudah menjadi bos dengan mempekerjakan 11 orang dengan di antaranya ditugaskan untuk mendistribusikan produknya ke berbagai wilayah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H