Namanya pada saat itu belum lagi Colenak seperti yang kita kenal hingga sekarang ini.
"Kakek dulu jualan peuyeum digulaan (tape dilapisi gula merah) di tempat kecil," kata cucu Aki Murdi, Betty Nuraety (50).
Lebih lanjut Betty yang merupakan generasi ketiga penerus kudapan Aki Murdi mengisahkan saat kakeknya berjualan di pinggir jalan, asap wangi dari tape yang dibakar oleh arang itu mengundang perhatian banyak orang di sekitar.
Mereka tertarik dengan wangi dari peuyeum yang dibakar dengan menggunakan arang oleh kakeknya itu dan mengundang selera.
Mereka ingin menikmati dan mencoba peuyeum digulaan itu sepertinya memang nikmat bukan kepalang.
Setelah mereka menikmati peuyeum digulaan itu, salah seorang dari mereka menyarankan agar kudapan Aki Murdi harus diberi merek.
Nah, apa mereknya itu?
Memang terasa nikmat (enak) tape bakar yang dibubuhi (dicocol) cairan gula merah itu kata mereka.
Jadi cikal bakal dari kejadian itu, peuyeum digulaan yang dicocol tersebut dinamakan Colenak hingga sekarang ini yang merupakan singkatan dari dicocol enak.
Sang legendaris Aki Murdi sendiri wafat pada tahun 1966 dalam usia 72 tahun.
Berty Nuraety merupakan generasi ketiga dari Colenak Aki Murdi penerus bisnis Colenak yang berlabel "Colenak Murdi Putra".