Jika "anak-anak" bertanya mengapa sih harga barang-barang selalu naik menjelang puasa atau Lebaran?
Lalu bagaimana Anda menjawab dan menjelaskan kepada mereka apa penyebabnya.
Kita sudah tahu jawabannya, lantaran kebutuhan untuk barang-barang itu meningkat.
Terlepas untuk apa barang-barang yang dimaksud diperlukan. Terutama barang-barang pokok.
Seperti bawang merah yang naik per kilogramnya.
Selain bawang merah, berita ekonomi di layar kaca juga biasa kita saksikan soal turun-naik nya bahan-bahan pokok ini menjelang Ramadhan dan IdulFitri.
Selain bawang merah, barang-barang pokok lainnya yang "dipermainkan" oleh para penjual adalah seperti tepung terigu, telur, gula pasir, minyak goreng, beras, dan lain-lainnya.
"Masa-masa menjelang puasa dan lebaran pasti kebutuhan pokok naik. Ini logika ekonomi yang sederhana," kata Eddy Junarsin, seorang ekonom dari UGM (Universitas Gadjah Mada).
Eddy menambahkan penjelasannya, kalau permintaan lebih tinggi dari penawarannya maka harga-harga bakal naik.
Kenaikan harga-harga atau inflasi itu sulit diantisipasi lantaran sifatnya alamiah.
Benar pendapat yang diutarakan ekonom dari perguruan tinggi yang berlokasi di Yogyakarta itu.
Para mahasiswa yang cerdas, khususnya yang mengambil jurusan yang berkaitan dengan ekonomi tentu sudah hafal pada kondisi seperti itu.
Para dosen mereka begitu pun seperti tercantum di buku-buku ekonomi, ada hukumnya.
Dimana hukum ekonomi itu adalah harga-harga cenderung naik jika permintaan akan barang atau jasa banyak atau mengalami lonjakan.
Kenaikan harga barang-barang juga bisa disebabkan karena langkanya barang-barang yang dibutuhkan itu tersedia di pasaran.
Hukum inilah yang mendasari pemerintah untuk mengeluarkan regulasi melalui peraturan-peraturan yang dikeluarkan.
Dimana misalnya untuk menekan harga agar tidak naik atau inflasi dimana permintaan akan barang atau itu mengalami lonjakan, maka strategi dijalankan untuk menjaga kestabilan harga.
Misalnya Kementerian Perdagangan yang memperbanyak peredaran barang atau jasa sehingga melimpah di pasaran.
Dengan banyaknya jumlah barang kebutuhan pokok itu maka itu dapat menekan harga-harga untuk naik.
Para pedagang tentu tidak ingin barang-barangnya menumpuk yang dapat berakibat buruk, misalnya menjadi busuk dan tidak terjual.
Dengan begitu daripada demikian, mereka menurunkan harga untuk menarik minat konsumen untuk membelinya.
Namun pemerintah pun sudah memprediksi dengan mengkalkulasi berapa banyak kebutuhan barang-barang pokok itu yang diperlukan masyarakat untuk mengahadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Apabila stok di pasaran sedikit, bisa jadi masyarakat akan ngomel-ngomel karena tidak mendapatkan barang yang sangat dibutuhkan.
Di sinilah peran pemerintah untuk mengatur, menjaga kestabilan, dan memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.
Itulah sekedar hukum ekonomi yang layak diketahui oleh para mahasiswa dalam praktek kehidupan sehari-harinya dalam jurusan ekonomi.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H