Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gagahnya Prabu Siliwangi Versi AI, Sang Raja Tanah Sunda Riwayatnya Tertulis di Prasasti Batutulis

25 Februari 2023   11:07 Diperbarui: 25 Februari 2023   11:17 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabu Siliwangi (detik.com)

Nama Siliwangi sangat mudah ditemui terutama di kota-kota di propinsi Jawa Barat.

Baik itu untuk nama jalan, perguruan tinggi, GOR (Gelanggang Olah Raga), Kodim, dan sebagainya.

Secara kebetulan, saya juga melihat petilasan atau ruangan yang khusus disediakan untuk Prabu Siliwangi.

Ruangan itu memang berkesan hikmat dengan adanya bokor yang ada diisi kemenyan yang mengepul dan sesaji lainnya.

Saya melihat itu di Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa di kawasan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dalam kesempatan berwisata beberapa waktu yang lalu.

Nama Siliwangi tak pelak merupakan nama dari Prabu Siliwangi, raja yang paling legendaris dari Jawa Barat.

Prabu Siliwangi yang memiliki nama asli Prabu Dewantaprana Sri Baduga Maharaja itu dilahirkan di Kawali, Ciamis, Jawa Barat.

Siliwangi ini berasal dari kata "silih" dan "wewangi".

Silih bermakna pengganti, sedangkan wewangi bermakna harum atau wangi.

Hal tersebut dikarenakan Sri Baduga Maharaja merupakan raja yang memberikan rakyatnya sejahtera dan membuat Kerajaan harum.

Dalam prasasti Batutulis disebutkan jika Sri Baduga Maharaja dinobatkan menjadi Raja Sunda sebanyak dua kali.

Yang pertama dinobatkan dari ayahnya Prabu Dewa Niskala di Kawali (Ciamis sekarang) yang memegang Kerajaan Galuh.

Yang kedua ketika Sri Baduga Maharaja memperoleh mandat dari mertuanya Prabu Susuk Tunggal di Pakuan, Bogor sekarang.

Dengan kondisi tersebut, Prabu Siliwangi menjadi satu-satunya raja yang mendapatkan mandat dari dua kerajaan, yaitu Galuh dan Sunda.

Prabu Siliwangi mendapatkan tempat tersendiri di lubuk sanubari masyarakat Sunda oleh karena segala kearifan, kebijaksanaan, memperjuangkan kebenaran dan keadilan, serta menumpas kebatilan.

Yang membuat rakyatnya mencapai kesejahteraan dan Kerajaan Sunda mengalami masa keemasannya.

Tanah Pasundan disebut juga dengan Parahyangan. Seperti banyak sebutan untuk kata itu di Jawa Barat misalnya Universitas Parahyangan, atau perumahan Parahyangan, Kereta Api (KA) Parahyangan, dan sebagainya.

Parahyangan berasal dari kata ngahyang yang berarti dewa. Sedangkan pa bermakna tempat. Dan an bermakna benda.

Kata tersebut berasal dari Prabu Siliwangi yang pernah ngahyang di tempat bermukimnya para leluhur atau para dewa.

Dalam prasasti Batutulis yang ditemukan di Bogor yang dibuat oleh Prabu Surawisesa (anak dari Prabu Siliwangi) dalam aksara Sunda Kuno ada tertulis angka 1521.

Hal tersebut mengindikasikan jika Sri Baduga Maharaja wafat pada tahun 1521 Masehi atau 1433 Saka

Prasasti Batutulis yang fenomenal itu dibuat oleh Prabu Surawisesa 12 tahun setelah kematian Prabu Siliwangi.

Jadi prasasti Batutulis yang berlokasi di Jalan Batutulis, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor (masih di lokasi asli dan menjadi nama desa) dibuat tahun 1533 Masehi atau 1455 Saka.

Batu Tulis itu (diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia) berisi tentang Sri Baduga Maharaja.

Dari asal-usulnya, dua kali dilantik menjadi raja, melakukan pembangunan "infrastruktur" dalam segala bidang, di antaranya membuat Hutan Samida (Kebun Raya Bogor sekarang), dan sebagainya.

Tentunya penasaran, bagaimana sosok legendaris dari abad abad ke-15 dan 16 yang asli.

Teknologi memungkinkan hal tersebut.

Beginilah gagahnya Prabu Siliwangi dalam balutan AI (Artificial Intelligence) yang sudah dilihat oleh lebih dari 10.000 warganet dalam akun Instagram @ainnusantara.

Selama ini kita mengenal sosok sang prabu dalam bentuk lukisan, di film-film, atau sumber lainnya.

Teknologi memungkinkan itu, begitu gagahnya Prabu Siliwangi versi AI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun