Rutinitas kesibukan sehari-hari di Jepang (tirto.id)
Sungguh "ironis" dan menarik perhatian.
Ketika Jepang menjadi gudangnya produksi mobil-mobil segala merek yang tersohor ke seluruh dunia namun ternyata penduduknya jarang yang membeli kendaraan roda empat tersebut.
Kok bisa?
Coba Anda sebutkan merek apa saja mobil buatan Jepang yang Anda ingat.
Ada Suzuki, Daihatsu, Nissan, Subaru, Mazda, Mitsubishi, Toyota, Honda, dan lain-lain.
Jepang adalah negara yang kaya, bukannya tidak punya uang untuk membeli kendaraan roda empat secara pribadi.
Mereka lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum untuk berbagai aktivitas dan keperluan.
Ada beberapa sebab mengapa orang Negeri Matahari Terbit itu jarang membeli mobil pribadi.
Apa saja?
Sulit mendapatkan SIM
Harga BBM yang mahal
Ongkos perawatan yang mahal
Ongkos parkir yang mahal
Pemilik mobil harus punya sertifikat lahan parkir
Pemilik mobil di manapun di dunia wajib memiliki SIM (Surat Ijin Mengemudi).
Orang Jepang selain kesulitan memiliki SIM, biaya untuk mendapatkannya pun sangat mahal. Yaitu sekitar 351 ribu Yen atau lebih dari Rp 37 juta.
Harga BBM di Jepang juga sangat mahal.
Per liternya bisa mencapai 174,1 Yen atau sekitar Rp 19.000.
Ada peraturan yang mewajibkan mengadakan pemeriksaan rutin setiap dua tahun sekali. Di antaranya wajib mengganti atau memperbaiki suku cadang yang bermasalah.
Biaya perawatan yang mahal.
Apabila abai, maka akan ada denda yang dibebankan.
Berbeda dengan di negara kita, pemerintah negeri Sakura tidak memperbolehkan pemilik kendaraan memarkir kendaraannya di pinggir jalan sembarangan.
Mereka harus lokasi parkir berbayar.
Dikutip dari situs Jepang Experience, Jum'at (10/2/2023) tarif parkir di negara matahari terbit sangat mahal.
Antara 15-30 menit tarifnya mencapai 101 Yen atau lebih dari Rp 11.700.
Tarif tersebut akan lebih mahal di lokasi-lokasi lainnya. Seperti di perkotaan, pusat perbelanjaan, restoran, atau wisata yaitu 1001 Yen atau sekitar Rp 116.000 per jam.
Jika hendak membeli mobil, maka si calon pembeli harus menunjukkan kepemilikan sertifikat lahan parkir terlebih dahulu.
Panjang lebar lahan parkir terlebih harus sesuai dengan ukuran mobil yang akan dibeli.
Tidak selalu harus berlokasi di sekitar tempat tinggal, lahan parkir boleh juga di lokasi sewa parkir bulanan.
Persyaratannya, lahan parkir tersebut tidak boleh lebih dari 2 kilometer.
Itulah informasi dan alasan kenapa orang Jepang jarang membeli mobil kendati negaranya "raja mobil".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI