BPS (Biro Pusat Statistik) dalam rilis terbaru menyebutkan pengguna bahasa Jawa kini sudah mencapai 100 juta orang.
Dan itu tentunya masih yang terbanyak dari pengguna bahasa daerah lainnya yang ada di seluruh pelosok Nusantara.
Data ethnologue menyebutkan di Indonesia ada 726 bahasa daerah dari berbagai suku dan etnis di pelosok tanah air.
Nomor dua terbanyak penggunanya adalah bahasa Sunda dengan 43 juta, dan  ketiga bahasa Madura dengan 16,8 juta orang.
Mayoritas digunakan penduduk yang bermukim di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta, namun bahasa Jawa juga digunakan di luar Jawa dan di luar negeri.
Tercatat negara-negara yang banyak menggunakan bahasa Jawa adalah Suriname, Kaledonia Baru, Belanda, Malaysia, Singapura, dan Kepulauan Cocos.
Tentu ada sejarahnya sendiri mengapa bahasa Jawa sampai-sampai digunakan di negara-negara tersebut.
Ya, digunakan oleh orang-orang Jawa yang bermigrasi ke negara-negara tersebut.
Disini kita akan mengetahui bahasa Jawa yang digunakan di Kaledonia Baru.
Kaledonia Baru adalah sebuah negara yang terletak di Samudera Pasifik bagian Selatan.
New Caledonia merupakan sebuah wilayah kepulauan yang merupakan bagian dari Perancis dengan ibukotanya Noumea.
Di sana sekarang ada sekitar 7.000 orang keturunan Jawa dengan 2000 di antaranya berstatus WNI.
Awal mula kedatangan orang-orang Jawa di Kaledonia Baru berawal dari Perancis yang membutuhkan sejumlah buruh untuk dipekerjakan di kebun-kebun kopi di sana.
Berdasarkan koeli ordonantie, Perancis meminta kepada pemerintah Hindia-Belanda untuk merekrut orang-orang Jawa untuk bekerja di kebun-kebun kopi.
Gelombang pertama orang Jawa sejumlah 170 orang adalah pada tahun 1896.
Sedangkan gelombang kedua pada tahun 1936 sebanyak 310.000 orang.Â
Lalu tahun 1939 sebanyak 805 orang. Dan gelombang keempat dan kelima pada tahun 1949 dan tahun 1970.
Setelah masa kontrak orang-orang Jawa itu selesai, banyak dari antara mereka tidak mau kembali ke tanah leluhurnya, mereka ingin menetap di sana.
Terutama oleh generasi-generasi tua, bahasa Jawa sampai saat ini masih digunakan oleh mereka. Mereka tidak bisa menggunakan Bahasa Indonesia.
Namun milenial nya sudah tidak bisa menggunakan bahasa Jawa sama sekali, apalagi Bahasa Indonesia. Mereka hanya menggunakan bahasa Perancis.
Ya, mereka masih menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi dengan sesama komunitasnya, sedangkan untuk bahasa resmi mereka menggunakan bahasa Perancis.
Jauh berbeda dengan ketika mereka datang, kini orang-orang keturunan Jawa di sana sudah berhasil dan kaya dengan berbagai profesi.
Mulai di pemerintahan, polisi, pengusaha, pendidikan, dan olahraga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H