Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inilah Alasan Kenapa Bahasa Jawa Digunakan di Kaledonia Baru

7 Februari 2023   11:07 Diperbarui: 7 Februari 2023   11:07 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang-orang Jawa di Kaledonia Baru (merdeka.com)

New Caledonia merupakan sebuah wilayah kepulauan yang merupakan bagian dari Perancis dengan ibukotanya Noumea.

Di sana sekarang ada sekitar 7.000 orang keturunan Jawa dengan 2000 di antaranya berstatus WNI.

Awal mula kedatangan orang-orang Jawa di Kaledonia Baru berawal dari Perancis yang membutuhkan sejumlah buruh untuk dipekerjakan di kebun-kebun kopi di sana.

Berdasarkan koeli ordonantie, Perancis meminta kepada pemerintah Hindia-Belanda untuk merekrut orang-orang Jawa untuk bekerja di kebun-kebun kopi.

Gelombang pertama orang Jawa sejumlah 170 orang adalah pada tahun 1896.

Sedangkan gelombang kedua pada tahun 1936 sebanyak 310.000 orang. 

Lalu tahun 1939 sebanyak 805 orang. Dan gelombang keempat dan kelima pada tahun 1949 dan tahun 1970.

Setelah masa kontrak orang-orang Jawa itu selesai, banyak dari antara mereka tidak mau kembali ke tanah leluhurnya, mereka ingin menetap di sana.

Terutama oleh generasi-generasi tua, bahasa Jawa sampai saat ini masih digunakan oleh mereka. Mereka tidak bisa menggunakan Bahasa Indonesia.

Namun milenial nya sudah tidak bisa menggunakan bahasa Jawa sama sekali, apalagi Bahasa Indonesia. Mereka hanya menggunakan bahasa Perancis.

Ya, mereka masih menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi dengan sesama komunitasnya, sedangkan untuk bahasa resmi mereka menggunakan bahasa Perancis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun