"Pemain butuh kompetisi, saya rasa STY tidak mengerti soal itu," kata Thomas Doll, Kamis (2/2/2023).
Perdebatan antara pelatih Persija Jakarta asal Jerman itu dengan pelatih Timnas Indonesia semakin mendidih.
Seperti diketahui, Persija merupakan tim yang paling banyak dipanggil Shin Tae-yong untuk pemusatan latihan jangka panjang persiapan Piala Asia U-20 2023.
Dari 9 pemain U-20 yang dipanggil Shin Tae-yong, Thomas Doll baru melepaskan tiga pemainnya untuk TC yang sudah dimulai sejak Rabu (1/2/2023) itu, sedangkan sisanya masih ditahan.
Tiga pemain yang dimaksud adalah Barnabas Sobor, Achmad Maulana Syarif, dan Resa Nugraha.
Sedangkan yang masih ditahan adalah Ginanjar Wahyu, Alfriyanto Nico, Frengky Misa, Muhammad Ferarri, Dony Pamungkas, dan Cahya Supriadi.
Dapat dipahami apa yang dilakukan oleh Thomas Doll tersebut.
Pada saat ini, klub ibukota tersebut sedang balapan untuk menjadi yang terdepan di puncak klasemen BRI Liga 1 2022/2023.
Dimana setidaknya lima tim papan atas saling salip menyalip posisi puncak. Selain Persija Jakarta, juga Persib Bandung, PSM Makassar, Madura United, dan Bali United.
Kalau pemain U-20 nya yang notabene pemain andalan dipinjamkan ke pelatnas yang digelar 1-28 Pebruari 2023 itu bagaimana tim bisa bersaing?
Thomas Doll mengatakan kondisi tersebut sangat mengganggu reputasinya sebagai pelatih.
Lebih lanjut Thomas Doll membandingkan di Amerika dan Eropa yang tidak ada TC jangka panjang, semua pemain tampil di klub di Liga utamanya.
"Klub yang menggaji pemain, di Korea rupanya beda," kata Thomas Doll.
Merespon ucapan Thomas Doll, Shin Tae-yong mengatakan jika dirinya tidak paham soal sepakbola, bagaimana mungkin dirinya bisa menjadi pelatih level Piala Dunia.
"Kalau pelatih Persija omong seperti itu dia mencari keuntungan sendiri. Itu tidak baik," katanya.
Kondisi panas tersebut diperparah karena PSSI bersikap pasif dengan tidak menghubungi klub. Namun dapat dimengerti juga, karena PSSI memberikan mandat penuh kepada Shin Tae-yong untuk melatih tiga level Timnas.
Pasifnya sikap PSSI itu dapat terlihat dari apa yang diungkapkan oleh manajer Persebaya Surabaya, Yahya Alkatiri.Â
Menurut Alkatiri selama ini PSSI hanya mengirimkan pemanggilan kepada klub dengan tidak menjelaskan kenapa itu dilakukan saat kompetisi bergulir.
"Persebaya tidak bakalan mengirimkan pemain ke Timnas kalau PSSI dan pelatih tidak mencari win-win solution," katanya.
Klub yang berjuluk Bajul Ijo itu selama ini memang selalu menyumbangkan pemainnya ke Timnas.
Untuk Piala Asia U-20 2023 nanti ada dua pemain yaitu Marselino Ferdinan dan Rizki Ridho.
Karena Piala Asia U-20 tidak termasuk dalam kalender FIFA, maka tidak ada regulasi yang mewajibkan klub meminjamkan pemainnya ke Timnas.
Begitu pun dengan KMSK Deinze, klub Liga 2 Belgia yang merekrut Marselino Ferdinan untuk dijadikan miliknya.
Sampai saat ini, Marselino Ferdinan tidak atau belum mengikuti pelatnas. Bisa saja KMSK Deinze tidak mengijinkan karena terganggu. Pelatnas jangka panjang.
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, pun pernah marah-marah bersitegang dengan Shin Tae-yong ketika adanya training center U-20 di Eropa pada medio tahun 2022 lalu.
Shin Tae-yong saat itu memanggil dua pemain Juku Eja yaitu Ricky Pratama dan Dzaky Asraf, namun pelatih asal Portugal itu tidak melepasnya.
Senada Thomas Doll, Bernardo Tavares beralasan para pemain sebelumnya yang dipanggil ke TC U-19 2022 tidak berkembang.
"Kita sudah pengalaman tiga pemain PSM yang dipanggil TC, setelah kembali ke tim mereka tidak berkembang," katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H