Thomas Doll mengatakan kondisi tersebut sangat mengganggu reputasinya sebagai pelatih.
Lebih lanjut Thomas Doll membandingkan di Amerika dan Eropa yang tidak ada TC jangka panjang, semua pemain tampil di klub di Liga utamanya.
"Klub yang menggaji pemain, di Korea rupanya beda," kata Thomas Doll.
Merespon ucapan Thomas Doll, Shin Tae-yong mengatakan jika dirinya tidak paham soal sepakbola, bagaimana mungkin dirinya bisa menjadi pelatih level Piala Dunia.
"Kalau pelatih Persija omong seperti itu dia mencari keuntungan sendiri. Itu tidak baik," katanya.
Kondisi panas tersebut diperparah karena PSSI bersikap pasif dengan tidak menghubungi klub. Namun dapat dimengerti juga, karena PSSI memberikan mandat penuh kepada Shin Tae-yong untuk melatih tiga level Timnas.
Pasifnya sikap PSSI itu dapat terlihat dari apa yang diungkapkan oleh manajer Persebaya Surabaya, Yahya Alkatiri.Â
Menurut Alkatiri selama ini PSSI hanya mengirimkan pemanggilan kepada klub dengan tidak menjelaskan kenapa itu dilakukan saat kompetisi bergulir.
"Persebaya tidak bakalan mengirimkan pemain ke Timnas kalau PSSI dan pelatih tidak mencari win-win solution," katanya.
Klub yang berjuluk Bajul Ijo itu selama ini memang selalu menyumbangkan pemainnya ke Timnas.
Untuk Piala Asia U-20 2023 nanti ada dua pemain yaitu Marselino Ferdinan dan Rizki Ridho.