Anak buahnya pada waktu itu nama-nama seperti Lukas Podolski dan Wesley Sneijder.
Riekerink membawa Galatasaray menjadi juara Piala Turki dan Piala Super.
Dia juga berpengalaman menukangi tim-tim Asia dan Afrika.
"Saya bukan pesulap. Pengalaman saya selama ini juga tidak mudah. Saya juga tiba di Galatasaray pada pertengahan musim. Hasilnya tidak langsung bagus, kemudian juara Piala Turki," kata Riekerink.
Di antara pelatih asal Belanda yang pernah bekerja di Indonesia, Henk Wullem dinilai sebagai pelatih yang paling sukses.
Wullem membawa Bandung Raya juara Liga Indonesia musim 1995-1996.
"Sampai nanti beberapa tahun ke depan ada yang bertanya apakah kenal dengan Jan Olde Riekerink. Itu sangat membanggakan," kata Riekerink menjelaskan mengapa dia ingin meniru jejak seperti Henk Wullem yang sukses.
Ardian Satya Negara, CEO Dewa United, menjelaskan Riekerink memang dikontrak jangka panjang dengan tidak menjelaskan durasinya karena Riekerink punya target jangka pendek dan jangka panjang.
"Dalam jangka pendek saya ingin tim meloncat dari zona merah. Dalam jangka panjang coach Riekerink bisa membawa tim lebih profesional lagi," kata Ardian.
Lebih lanjut Ardian mengatakan selain Dewa United sedang membangun fasilitas, dia juga berharap tim bisa juga berkontribusi kepada Tim nasional.
Dewa United kecolongan pada "breaking news".