Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Baju Koko yang Membuat Pria Muslim Ganteng, Apakah ada Kaitannya dengan 'Koko' Orang Cina?

12 Januari 2023   12:08 Diperbarui: 12 Januari 2023   12:13 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
baju koko (merdeka.com)

Beberapa hari lagi warga Tionghoa di seluruh dunia akan merayakan sincia, alias Tahun Baru Imlek yang dalam kalender Masehi jatuh pada hari Minggu, 22 Januari 2023.

Kelinci Air sudah siap meramaikan sincia 2574 itu lantaran ini adalah Tahun Kelinci Air dalam perhitungan kalender Tionghoa.

Seperti halnya Lebaran di Indonesia dan umat Muslim sedunia, Tahun Baru Imlek di Cina merupakan hari paling raya di antara hari-hari perayaan lainnya dalam kalender Tionghoa.

Sincia merupakan menandakan diawalinya musim semi berbarengan dengan bulan baru menurut kalender Lunar Cina.

Sukacita mereka seperti biasanya dirayakan dengan pagelaran Festival Musim Semi atau Spring Festival yang setiap tahun digelar untuk merayakan sincia.

Ingat, penduduk Cina bukan saja mereka yang tinggal di daratan negeri Panda tersebut, namun tentunya Imlek juga dirayakan oleh warga keturunan di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Banyaknya warga keturunan Tionghoa di Indonesia mau tidak mau kondisi tersebut tersebut menyebabkan terjadinya akulturasi budaya antara penduduk pribumi dengan mereka.

Dalam segala hal, termasuk dalam cara berpakaian.

Jika pada saat ini kita mengenal istilah Baju Koko yang digunakan pria umat Muslim di Indonesia maka tahukah Anda Baju Koko itu berasal dari budaya Cina?

Baju Koko di kekinian dikenal sebagai salah satu tren busana muslim pria yang dikenakan untuk sholat di mesjid baik saat sholat Jum'at, Idul Fitri, atau dalam acara-acara lainnya seperti silaturahmi, bahkan pada saat santai pun bisa.

Baju Koko yang dikenakan umat Muslim sekarang ini berasal dari Betawi.

Dulunya, orang Cina di Betawi mengenakan setelan yang mirip Baju Koko sekarang ini dengan apa yang disebut dalam bahasa Hokian, Tui-Khim.

Tanpa kerah dan dihiasi dengan sedikit bordiran.

Jika orang Cina pada waktu itu memadukan Tui-Khim dengan bawahannya celana komprang, sedangkan orang Betawi memadukan dengan celana mirip batik.

Pria Cina sampai sekarang ini disebut dengan engkoh atau koko atau dalam artian lain engkoh, kokoh, atau koko adalah sebutan untuk lelaki Tionghoa yang lebih tua umurnya.

"Kokoh mau kemana?" Misalnya.

Karena yang mengenakan baju Tui-Khim pada saat itu kokoh, maka hingga saat ini baju yang tanpa kerah itu disebut dengan Baju Koko.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun