"Jogo Bonito" Brasil tak pelak ingin ditiru oleh para pemain sepakbola di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Tak pelak Brasil merupakan "Rajanya" sepakbola. Kepopuleran negara Amerika Selatan itu di dunia internasional bahkan hanya muncul salah satunya dari sepakbola.
Betapa tidak, sepakbola adalah olahraga paling populer sejagad, oleh karenanya jika mengingat Brasil, maka pertama-tama yang diingat adalah sepakbolanya.
Untuk lolos ke putaran final saja sudah sulit, Brasil bahkan menjadi negara yang paling banyak menikmati juara Piala Dunia sepanjang masa yaitu 5 kali.
Brasil juga satu-satunya negara yang tidak pernah absen di pagelaran empat tahunan tersebut sejak dihelat pertama kalinya tahun 1930.
Skuad Tim Samba seolah selalu melimpah dan tiada habisnya di setiap momen apapun. Oleh karenanya Timnas Brasil dijuluki dengan Selecao yang artinya "orang-orang yang terpilih".
Secara spesifik, gaya permainan Selecao disebut juga dengan "Jogo Bonito".
Apakah artinya Jogo Bonito itu?
Kata jogo bonito ini berasal dari bahasa Portugis yang merupakan bagian dari sebuah pepatah yang artinya permainan yang indah.
Permainan secara individu dipadukan secara kolektif Brasil itu seolah-olah sudah menjadi bakat dan pembawaan para punggawa Selecao yang rapi, padu dan indah.
Kemampuan individu dan secara kolektif itu jika dirinci merupakan gabungan dari kreativitas, gerakan off-ball, dan passing satu dua sentuhan.
Dan pada faktanya, jogo bonito juga hadir di Piala Dunia 2022 ini.
Di laga perdana Grup G dengan Jogo Bonito Selecao menang 2-0 atas Serbia lewat brace dari Richarlison.
Cukup mendapatkan kesulitan di laga kedua, namun pada akhirnya menang juga lewat gol yang diciptakan oleh Casemiro dan Selecao pun maju ke 16 besar meski di laga pamungkas nya keok 0-1 dari Kamerun.
Di 16 besar melawan Korea Selatan, jogo bonito juga kembali hadir. Dari skor 4-1 untuk kemenangan Selecao itu para pemain bergaya jogo bonito.
Keempat gol Brasil pada waktu itu dicetak oleh Lucas Paqueta, Richarlison, Neymar (p), dan Vinicius Junior. Sedangkan gol penghibur Korea Selatan oleh Park Seung-ho.
Pemain yang pertama-tama memperkenalkan jogo bonito adalah legendaris sepakbola sepanjang masa asal Brasil, Pele.
Gaya permainan Pele dkk di Piala Dunia 1958 dimana Brasil juara sangat memukau penonton di seluruh dunia.
"Gaya yang hebat yang membuat permainan menjadi indah" tulis Pele dalam bukunya "My Life and The Beautiful Game".
Di 16 besar melawan Korea Selatan, Richarlison memberikan operan kepada Marquinhos setelah sebelumnya Richarlison beberapa kali mengontrol si kulit bundar dengan kepalanya.
Setelah menerima operan itu, Marquinhos memberikan kembali bola ke Richarlison hingga pemain Tottenham Hotspur itu mencetak gol (di menit ke 29).
Terutama di laga-laga kompetisi liga tanah air sering kita perhatikan para pemain Indonesia berusaha meniru gaya permainan jogo bonito.
Brasil harus melewati dulu Kroasia di perempatfinal yang digelar pada Jum'at (9/12/2022) pukul 22.00 WIB di Education City Stadium, Al-Rayyan, Qatar.
Dilansir dari sebuah media, peluang Brasil memenangkan laga ini 50 persen, namun secara head to head Kroasia kalah telak dari Brasil.
Dari empat laga terakhirnya melawan tim dari Amerika Selatan, Kroasia hanya menang satu kali yaitu 3-0 melawan Argentina di Piala Dunia 2018 yang lalu.
Sedangkan dari empat laga terakhirnya melawan Brasil, Kroasia tak pernah menang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H