Ohoy... Jepang permalukan dua kali tim raksasa, Jerman dan Spanyol di Piala Dunia 2022!
Tidak banyak yang menjagokan, Timnas Jepang justru tampil spektakuler. Uniknya kedua tim mantan juara dunia takluk dalam skema yang sama. 2-1 dan ketinggalan dulu 0-1.
Di laga pertama Grup E, Jepang ketinggalan terlebih dahulu dari Jerman lewat gol dari titik putih yang dieksekusi oleh Ilkay Gundogan.
Tapi Jepang comeback dan memborong dua gol di babak kedua lewat Ritsu Doan dan Takuma Asano.
Memang benar, Jepang lantas kalah di laga kedua oleh Kosta Rika dengan 0-1.
Di laga ketiga, Jepang juga ketinggalan dulu di babak pertama 0-1 dari Spanyol lewat gol yang diciptakan oleh Cesar Azpilicueta.
Jepang comeback di babak kedua lewat gol yang diciptakan oleh Ritsu Doan dan Ao Tanaka.
Dilihat dari sudut Jepang, setelah drawing, Grup E disebut-sebut sebagai grup neraka. Dimana wakil Asia itu bergabung dengan Jerman, Spanyol, dan Kosta Rika yang bukan lawan mudah.
Jepang under dog di grup ini.
Namun Samurai Biru membalikkan semua prediksi tersebut.
Apapun yang terjadi tentang gol kedua Jepang yang berbau kontroversial, Spanyol justru merasa bersyukur bisa menjadi runner-up karena mereka berada di jalur yang lebih ringan.
Sebagai runner-up Grup E Spanyol akan berhadapan dengan Maroko sebagai juara Grup F di 16 besar. Tim Matador berada di jalur Inggris dan Perancis.
Jika menang melawan Maroko, maka di semifinal nantinya Spanyol berpotensi melawan Perancis atau Inggris.
Sedangkan sebagai juara Grup E Jepang akan berhadapan runner-up Grup F Kroasia. Ini adalah jalurnya Argentina dan Brasil.
Argentina berhadapan dengan Australia di 16 besar. Sedangkan Brasil berhadapan dengan runner-up Grup G.
Argentina dan Belanda kemungkinan besar akan bertemu di perempatfinal.
Jika menang di 16 besar, Jepang kemungkinan besar akan bertemu Brasil di perempatfinal. Jika menang lagi kemungkinan akan berhadapan dengan Argentina atau Belanda di semifinal.
Keluar atau belum?
Ketika gol kedua yang terjadi di menit ke 51 oleh Ao Tanaka itu, wasit melihat dulu tayangan VAR apakah bola sudah keluar lapangan sebelum dioper oleh Kaoru Mitoma dari pinggir lapangan.
Dari tayangan VAR terlihat si kulit bundar sudah keluar garis lapangan sebelum disepak oleh Mitoma. Hakim garis Souru Phatsoane sudah memberi isyarat bola keluar.
Namun setelah melihat VAR, wasit Victor Gomez mengacu kepada peraturan IFAB (International Football Association Board).
Dalam IFAB disebutkan bola belum keluar lapangan jika dilihat dari atas bola masih bersentuhan dengan garis lapangan.
Kalau dilihat dari samping memang bola terlihat sudah keluar.
Teknologi garis gawang tidak bisa mendeteksi persoalan itu. Karena teknologi garis gawang ini untuk melihat apakah bola sudah melewati garis gawang, bola sudah masuk atau belum.
Usai laga, para netizen mengomentari Jerman yang dua kali tersingkir di fase grup di dua Piala Dunia oleh tim Asia.
Jika kali ini oleh Jepang, di Piala Dunia 2018 Jerman yang pada waktu juara bertahan juga tersingkir oleh tim Asia, Korea Selatan.
Bukti kalau Tim Asia lebih jago daripada Jerman...
Seharusnya Jerman juga angkat koper bareng Spanyol...
Dari sudut der Panser sendiri, dua kali secara beruntun terhenti di fase grup Piala Dunia merupakan sejarah paling gelap persepakbolaan mereka sepanjang sejarah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H