Kita bisa menonton kesenian, mendengarkan lagu, jalan-jalan atau olahraga lainnya.
Saat sudah capek maka kita hanya perlu istirahat dan makan.
Bukan cuma negara yang memungut pajak untuk keperluan pembangunan, kita pun kudu mengenakan pajak untuk diri sendiri.
Sisakan sebagian pendapatan atau gaji kita untuk ditabung. Kita pun perlu masa depan.
Tidak ada salahnya kita jajan yang kita inginkan, namun aturlah jajan makanan itu pada waktu pas tertentu saja. Misalnya di hari Ahad, atau di hari libur nasional saja.
Mengevaluasi seminggu atau sebulan sekali pengeluaran kita untuk jajan layaknya sebuah perusahaan yang menghitung pengeluarannya. Untuk mengetahui apakah kita itu boros atau tidak.
Pakar keuangan menyarankan rumus 50-30-20 demi finansial yang sehat.
Penghasilan kita itu 50 persennya masuk ke pos investasi, 30 persen untuk dana darurat, dan 20 persen untuk keperluan sehari-hari.
Ya, kita pun sebaiknya begitu.
Bedakan berapa uang untuk kebutuhan sehari-hari, dan berapa uang yang ditabungkan.
Nantinya, sisa uang jajan yang kita tabungkan itu dapat digunakan untuk hari-hari istimewa, misalnya Lebaran.