Sehingga dengan demikian, klub asal Kinabalu itu gagal meraih tiket otomatis ke Piala AFC. Masih ada harapan tampil di Piala AFC, Sabah harus melakukan play off.
Sabah FC bukanlah satu-satunya klub asal Negeri Jiran yang pernah dibela Saddil. Pada tahun 2019 dia meneken kontrak dengan Sri Pahang FA. Dari 21 kali main dia mencetak dua gol.
Setelah di Pahang Saddil balik lagi ke Indonesia bergabung dengan Bhayangkara FC. Karena adanya penundaan liga akibat Pandemi Covid-19, Saddil hanya main tiga kali di kompetisi kasta teratas tanah air tersebut.
Setelah kontrak satu tahunnya dengan Bhayangkara FC berakhir, Saddil ditawari main di Sabah FC yang pada saat itu dilatih oleh Kurniawan Dwi Yulianto. Atas rekomendasi dari si kurus mulai musim 2021.
Disinilah Saddil mulai bersinar yang sangat berkontribusi untuk timnya. Sehingga Sabah memperpanjang kontraknya.
Karena tidak puas dengan hasil, Kurniawan Dwi Yulianto didepak dan tempatnya digantikan oleh mantan pelatih Timnas Malaysia Ong Kim Swee.
Si kurus mengatakan klub Austria itu sudah mengirimkan email kepadanya dan Saddil. Sejatinya Saddil juga sudah dihubungi oleh salah satu klub Eropa di musim lalu, tapi Saddil masih terikat kontrak.
Kurniawan merekomendasikan Saddil untuk main di Eropa demi meningkatkan permainannya dengan atmosfer benua biru sekaligus menambah wawasan.
Namun Kurniawan menjelaskan kepada Saddil kalau merumput di Eropa itu seperti apa, belum juga berhasil di sana.
"Jadi keputusannya ada pada Saddil. Mau perpanjang kontrak dengan Sabah, di Indonesia, atau Eropa," kata si kurus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H