Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Hari Indonesia Menabung 2022, Ayo Menabung Untuk Masa Depan Kita

2 September 2022   10:06 Diperbarui: 2 September 2022   10:48 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayo menabung (jeda.id)

Tahukah Anda berdasarkan Keppres No 26 Tahun 2019 maka setiap tanggal 20 Agustus setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Indonesia Menabung.

Dengan adanya hari itu maka generasi muda diingatkan untuk menumbuhkan budaya menabung untuk Indonesia yang sehat dan maju.

Last but not least, hari itu sampai saat ini masih hangat karena belum jua mencapai dua pekan.

Jika Anda perhatikan sejumlah tokoh masyarakat dan Bank menggelar acara untuk memperingati Hari Indonesia Menabung itu di antaranya Bank BJB yang memberikan buku tabungan kepada sejumlah pelajar dengan "dimodali" saldo tertentu.

Orangtua atau guru-guru Anda tentunya masih Anda ingat, bahwa mereka menganjurkan kita untuk menyisihkan sebagian uang jajan yang kita terima untuk ditabung.

Jangan dihabiskan semua untuk jajan. 

Seperti ada lirik lagu karya Titiek Puspa "Ayo ke Bank" yang menganjurkan kita untuk menabung di Bank.

Dari kecil kita mulai menabung, sudah dewasa hidup beruntung ...

Mau keliling dunia ada uangnya atau untuk membuat istana ...

Untuk "orangtua" Financial Planner juga menganjurkan khususnya milenial untuk menabung atau menyimpan uang dari penghasilan kita untuk masa depan.

Seorang karyawan misalnya, memiliki masa depan untuk nantinya akan melangsungkan pernikahan, mempunyai anak, atau membeli rumah sendiri.

Setiap orang dan usia mempunyai masa depannya masing-masing. Setelah beranjak dewasa, seorang pekerja memiliki masa depan untuk biaya sekolah anak, atau untuk masa pensiun nya nanti.

Lantas muncul pertanyaan bagaimana cara untuk mengelola pendapatan yang Anda terima dari gaji atau sumber penghasilan lainnya.

Sejumlah pakar keuangan biasanya sepakat manajemen keuangan yang Anda peroleh adalah dengan rumus 50-30-20.

Seratus persen penghasilan itu bermakna 50 persen digunakan untuk keperluan sehari-hari, 30 persen untuk bergembira (masa punya uang kita tidak gunakan untuk kesenangan), dan sisanya yang 20 persen untuk investasi.

Kebutuhan sehari-hari ini contohnya untuk makan, belanja, bayar tagihan listrik/air/internet/pulsa, untuk anak-anak kalau sudah punya.

Untuk senang-senang contohnya untuk berekreasi, nonton, jajan, membeli baju yang disuka, membeli kendaraan, naik pesawat, dan sebagainya.

Sedangkan investasi adalah dalam bentuk yang menguntungkan nantinya. Misalnya tabungan, deposito, reksa dana, asuransi, beli emas, tanah, dan sebagainya. Yang bisa digunakan dalam event penting.

Itu adalah patokan. Rasio itu bisa berbeda juga sesuai dengan kondisi. Misalnya investasi bisa juga lebih besar dari 20 persen.

Dalam keterangan tertulisnya, Lia Rosmalia, Head of Marketing, Branding and Digital Product Commonwealth Bank langkah selanjutnya setelah membuat anggaran 50-30-20 itu adalah disiplin dalam menabung.

Menurut Lia, Commonwealth Bank memiliki fitur tabungan goal saver yang menolong nasabah untuk rajin menabung untuk persiapan masa depannya.

Atau juga untuk kebutuhan yang bersifat tahunan misalnya membayar PBB, pajak kendaraan, zakat, atau untuk keperluan Hari Raya Idul Fitri.

Patut diacungi jempol apa yang dilakukan Bank ini. Commonwealth Bank menggelar survei kepada kaum muda di sejumlah kota besar di Indonesia.

Didapatkan, milenial menyadari pentingnya menabung untuk masa depan.

Kita juga perlu melakukan pencatatan kepada barang-barang atau jasa apa saja yang biasa kita beli. Hal tersebut untuk disesuaikan dengan budget kita.

"Hati-hati jika menggunakan Wi-Fi umum karena berisiko data Anda diketahui orang lain," Lia menambahkan.

Jika kita hendak menggunakan internet banking, maka kita sering dihadapkan dengan permintaan agar merubah password kita.

Hal tersebut demi menjaga password kita disalahgunakan oleh orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun