Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Sunda Dipergunakan di Jawa Tengah, Masih Ada atau Sudah Pudar?

12 Agustus 2022   11:07 Diperbarui: 12 Agustus 2022   11:13 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penduduk Jawa Tengah yang berbahasa Sunda (inisumedang.com)

Jika pada saat ini Anda menemukan nama tempat di Jawa Tengah berawalan "ci" seperti Cilacap, Cijurig, Ciomas dan sebagainya, maka sebagai seorang yang tertarik akan sejarah, Anda dapat menduga jika dulunya ada kaitan antara tempat-tempat tersebut dengan Sunda di Jawa Barat.

Di Jawa Barat banyak sekali nama-nama tempat, sungai, air terjun dan sebagainya yang berawalan "Ci" tersebut.

"Ci" ini kependekan dari "Cai" dalam bahasa Sunda yang artinya air.

Disebut demikian, karena sebelum jaman digitalisasi seperti yang sekarang ini, wilayah-wilayah di Jawa Barat itu hanya terdiri hutan, air, atau batu-batu. Belum dibangun pada saat itu sejumlah gedung atau bangunan modern seperti yang banyak seperti sekarang ini.

Jika ditanyakan apakah benar tempat-tempat yang berawalan ci itu di Jawa Tengah ada hubungannya dengan Jawa Barat?

Memang benar ada hubungannya.

Sebuah diskusi yang bertajuk "Sejarah Banyumas dalam pengaruh budaya Jawa dan Sunda" yang dihelat pada bulan Juni 2022 lalu, Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) bekerjasama dengan Banyumas Institut mendiskusikan sejarah Banyumas dari sudut kebudayaan.

Banyumas menjadi salah satu wujud wilayah di Jawa Tengah yang sebagian penduduknya menggunakan bahasa Sunda di kesehariannya.

Selain di Banyumas, Brebes dan Cilacap juga merupakan daerah di Jawa Tengah yang didapati paling banyak penduduknya yang berbahasa Sunda.

Hal tersebut dapat dimengerti karena ketiga daerah tersebut secara geografis letaknya berdekatan dengan propinsi Jawa Barat yang berbahasa Sunda.

Bahkan di Desa Cijurig, Kabupaten Banyumas bahasa Sunda yang digunakan di sana adalah bahasa Sunda kasar.

"Ci" seperti yang sudah disebutkan di atas berasal dari kata "cai" yang artinya air. Sedangkan "jurig" dalam bahasa Sunda artinya setan.

Menurut salah seorang kepala desa setempat, di tempatnya (Cijurig) dulunya memang lekat dengan Kesundaan.

Dari mulai kebudayaan, kesenian, dan bahasanya yang digunakan.

Namun lama kelamaan Kesundaan itu menjadi semakin pudar.

Hal tersebut dikarenakan karena para penuturnya sudah uzur dan bahkan banyak yang meninggal. Kini hanya beberapa gelintir saja.

Selain itu karena secara geografis berada di wilayah Jawa Tengah, dimana segala peraturan pemerintah diterapkan dari Gubernur Jawa Tengah.

Dimana pemerintah propinsi mengajarkan bahasa Jawa di sekolah-sekolah. Dan juga tentunya karena lingkungan yang serba Jawa.

Namun di Brebes, "nasib" bahasa Sunda masih lebih baik dari di Banyumas.

Hingga kini di kota yang terkenal dengan telor asinnya itu masih cukup banyak penduduknya yang menggunakan bahasa Sunda sehari-hari dan juga melaksanakan kebudayaan Tanah Priangan.

Sejumlah sejarawan mengatakan pengaruh Sunda di Jawa itu bermula dari Kerajaan Galuh (670-1482) yang wilayah kekuasaannya bukan saja meliputi wilayah Sunda seperti sekarang ini, tetapi juga sebagian wilayah Jawa Tengah.

Tentu saja pada masa-masa itu belum dikenal hadirnya pemetaan administrasi wilayah seperti sekarang ini. Mereka tidak tahu atau menyadari apakah wilayah itu Jawa Barat atau Jawa Tengah.

Unik memang, dari berbagai sumber disebutkan batas wilayah Kerajaan Galuh (yang bernafaskan Hindu) itu adalah Sungai Citarum di sebelah barat dan Sungai Cipamali (Kali Brebes) di sebelah timur.

Dalam sebuah penelitian lain menyebutkan jika orang-orang Sunda yang tinggal di ketiga wilayah di Jawa Tengah seperti yang disebutkan di atas, malu-malu menuturkan bahasa Sunda jika ada orang luar.

Mereka hanya bertutur antar keluarga saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun