Namun ada seorang tukang sado di Betawi yang bernama Samiun yang juga jatuh hati kepada kecantikan Nyai Dasima.
Melalui seorang juru tenung bernama Mba Buyung, Samiun meminta Nyai Dasima untuk menikah dengannya dengan rayuan bahwa kawin (kumpul kebo) tanpa menikah (dengan Edward William) sangat dilarang dalam ajaran Islam.
Ada yang berpendapat Nyai Dasima diguna-guna oleh Mba Buyung sehingga akhirnya Nyai Dasima mau meninggalkan tuan Edward William dan menikah dengan Samiun.
Setelah menikah dengan Samiun, disinilah nasib tragis dialaminya.
Nyai Dasima dibunuh oleh jagoan Kwitang Bang Puase.
Bang Puase yang dimaksud adalah pembunuh bayaran yang dibayar oleh Samiun sendiri untuk menghabisi Nyai Dasima karena Samiun hanya ingin kekayaan Dasima saja.
Versi lain mengatakan Dasima dibunuh Bang Puase atas suruhan Hayati, isteri pertama Samiun, yang terbakar api cemburu.
Sebutan "Nyai" pada saat itu biasanya memang merujuk kepada isteri simpanan (gundik) orang-orang kaya atau pejabat penting pemerintahan kolonial.
Sikap salah satu orang kepercayaan Sir Stanford Thomas Raffles itu sendiri di Eropa tidak semua mengamini. Beberapa di antara mereka ada juga yang menghina Edward William yang cuma ingin keindahan tubuh Dasima.
Di Betawi sendiri Dasima dituding telah berbuat amoral karena kumpul kebo dengan orang kafir.