Sahari menceritakan dia belum lama menjadi atlet Angkat Besi atau lifter tersebut.
"Saya ikut suami ke Afrika Selatan. Ketika sedang berlatih gim disana pelatih gym mengatakan bahwa saya berbakat menjadi lifter. Pelatih gym saya mengatakan bahwa saya bisa di Angkat Besi," kata Sahari.
Sembari menangis Sahari mengatakan dia menginginkan perhatian dari pemerintah Indonesia terutama Kemenpora.
"Maaf saya jadi menangis, saya minta di recognized (diakui) oleh pemerintah Indonesia," lanjutnya.
Sahari juga mengungkapkan selama ini dia mendanai biaya untuk berlatih dan mengikuti sejumlah turnamen itu dari koceknya sendiri dan beberapa dari donasi sejumlah kenalannya lantaran tidak menerima bantuan dari PB PABBSI maupun Kemenpora.
Di turnamen selanjutnya Sahari akan mengikuti "Olimpiade nya" Angkat Besi 2022 di Orlando, Amerika Serikat.
Sudah lolos ke Kejuaraan Dunia 2022 itu dan sedang mengurus visa, Sahari akan mencoba merebut medali emas di kelas 45 kg rentang usia 50-54 tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H