Kalau menonton TV setiap kali kita dapat menyaksikan Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia muncul dalam iklan kopi.
Pria asal Korea Selatan itu terlihat lebih bersemangat setelah minum kopi (Luwak) sebagai juru taktik tim.
Sejumlah pemain juga nampak lebih bersemangat bermain setelah menyeruput kopi (yang notabene mengandung kafein).
Apakah kafein baik untuk pesepakbola?
Dalam bukunya yang berjudul Caffeine for Sports Performance, Lawrence Spriet (ahli fisiologi olahraga) serta Ben dan Louise Desbrow (ahli diet olahraga) menyebutkan secangkir kopi sebelum turun ke lapangan menolong sebagian besar atlet dan pesepakbola untuk bekerja lebih keras.
Anehnya, kafein ini dengan tanpa disadari bisa membuat para atlet itu bekerja keras.
Dalam penelitian, kafein terbukti meningkatkan kinerja 1-3 persen terutama dalam olahraga ketahanan.
Jika dibandingkan, atlet yang tidak minum kopi sebelum berlaga akan merasa lebih cepat lelah ketimbang atlet yang minum kopi dulu sebelum berlaga.
Penelitian tahun 2009 mendapatkan atlet yang ngopi setelah berolahraga mempunyai glikogen otot 65 persen lebih tinggi. Glikogen ini bermanfaat membantu atlet lebih berenergi untuk latihan selanjutnya.
Kopi juga bisa mengurangi pegal-pegal setelah habis berolahraga (mengurangi rasa sakit sebesar 47 persen).
Studi juga mendapatkan kopi dapat mengurangi rasa sakit yang umum dirasakan sehari-hari oleh para atlet.