Sebelum laga mayoritas pengamat dan pemerhati sepakbola lebih banyak menjagokan Kuwait memenangkan laga berhadapan dengan Indonesia di Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023. Ketimbang dengan Timnas Garuda.
Hal tersebut mengacu kepada penampilan kedua tim sebelumnya. Dalam laga ujicoba, Al Azraq (julukan Timnas Kuwait) menang atas Singapura 2-0 FIFA Match Day di Stadion Al Nahyan, Abu Dhabi, UEA, Rabu (1/6/2022).
Sementara pada waktu yang sama Indonesia hanya bermain imbang 0-0 dengan Bangladesh di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.
Head to head Indonesia juga kalah. Dari 6 pertemuan Indonesia hanya menang 1 kali yaitu tahun 1980 di Piala Merdeka. Lainnya kalah 2 kali dan imbang 3 kali.
Namun apa yang terjadi, dalam yang digelar di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Rabu (8/6/2022) malam WIB, Garuda mencatat sejarah untuk pertama kalinya menang atas Kuwait dengan skor 2-1.
Seperti yang sudah disebutkan di atas terakhir kali Indonesia menang Al Azraq (Si Biru) adalah pada tahun 1980 atau 42 tahun yang lalu!
Tuan rumah unggul terlebih dahulu 1-0 di menit ke 40. Gol itu berasal dari "Kolonel" Bader Al-Mutawa yang merebut bola dan mengirimkan krosing dan ditanduk oleh Yousef Al-Sulaiman. Nadeo Argawinata terperdaya. Gol.
Dari pinggir lapangan, pelatih Shin Tae-yong nampak kesal dan uring-uringan setelah gol tersebut. Mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu nampak membanting benda sesuatu ke tanah.
Rahmat Irianto dilanggar oleh kiper Fahad Al Reshidi di kotak terlarang ketika membawa bola. Penalti!
Maju sebagai eksekutor, Marc Klok menjalankan tugasnya dengan sempurna. Skor berubah menjadi 1-1 di menit ke 44.
Skor imbang itulah yang menghiasi laga hingga jeda babak pertama.
Garuda berbalik unggul di menit ke 48.
Gol itu berasal dari tendangan Witan Sulaeman yang berhasil diblok bek Al Asraq. Bola benturan disambar Rahmat Irianto. Gol. Kedudukan berubah menjadi 2-1 untuk Indonesia.
Tidak ada lagi gol tercipta di sisa waktu yang ada hingga wasit Nasrullo Kabirov asal Tajikistan meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, skor 2-1 tetap bertahan menjadi milik Indonesia.
Dengan kemenangan itu Indonesia mendapatkan modal yang sangat berharga untuk mewujudkan mimpi lolos kembali ke putaran final Piala Asia setelah terakhir kalinya tahun 2007.
Dari laga di atas jelas terlihat ada dua pemain yang sangat menonjol bahkan menjadi pahlawan kemenangan Indonesia.
Siapa lagi kalau bukan Marc Klok dan Rahmat Irianto. Secara kebetulan, keduanya adalah punggawa Persib Maung Bandung.
Rahmat Irianto yang tidak lain tidak bukan adalah anak dari legendaris Bejo Sugiantoro itu tak pelak sangat berkontribusi bagi terciptanya kedua gol yang sangat bersejarah itu.
Tak salah Shin Tae-yong akhirnya memanggil pemain naturalisasi Marc Klok.
Pemain kelahiran Belanda itu sempat tidak diambil oleh Shin. Dalam debutnya di Timnas senior Marc Klok mengambil peranan krusial lawan Bangladesh meski hanya bermain imbang tanpa gol.
Begitu pun dalam laga di atas. Klok sangat berperan mengontrol permainan Garuda.
Fakta lain para pemain Indonesia menunjukkan mental yang kuat. Terbukti Garuda kebobolan terlebih dahulu. Namun pada akhirnya dapat move on dan membalikkan keadaan.
Namun ada kelemahan tersendiri yang harus diperhatikan di laga-laga selanjutnya.
Para pemain Garuda nampak terlihat kelelahan di babak kedua. Hal ini yang harus diwaspadai di dua laga berikutnya.
Namun bagaimana pun para punggawa Garuda patut diacungi jempol karena bermain penuh semangat.
Kemenangan itu membuat AFC terpukau.
"Indonesia 2 Kuwait 1 kemenangan fenomenal Garuda lewat gol dari Irianto dan Klok" tulis AFC di Instagram nya.
