Garuda berbalik unggul di menit ke 48.
Gol itu berasal dari tendangan Witan Sulaeman yang berhasil diblok bek Al Asraq. Bola benturan disambar Rahmat Irianto. Gol. Kedudukan berubah menjadi 2-1 untuk Indonesia.
Tidak ada lagi gol tercipta di sisa waktu yang ada hingga wasit Nasrullo Kabirov asal Tajikistan meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, skor 2-1 tetap bertahan menjadi milik Indonesia.
Dengan kemenangan itu Indonesia mendapatkan modal yang sangat berharga untuk mewujudkan mimpi lolos kembali ke putaran final Piala Asia setelah terakhir kalinya tahun 2007.
Dari laga di atas jelas terlihat ada dua pemain yang sangat menonjol bahkan menjadi pahlawan kemenangan Indonesia.
Siapa lagi kalau bukan Marc Klok dan Rahmat Irianto. Secara kebetulan, keduanya adalah punggawa Persib Maung Bandung.
Rahmat Irianto yang tidak lain tidak bukan adalah anak dari legendaris Bejo Sugiantoro itu tak pelak sangat berkontribusi bagi terciptanya kedua gol yang sangat bersejarah itu.
Tak salah Shin Tae-yong akhirnya memanggil pemain naturalisasi Marc Klok.
Pemain kelahiran Belanda itu sempat tidak diambil oleh Shin. Dalam debutnya di Timnas senior Marc Klok mengambil peranan krusial lawan Bangladesh meski hanya bermain imbang tanpa gol.
Begitu pun dalam laga di atas. Klok sangat berperan mengontrol permainan Garuda.
Fakta lain para pemain Indonesia menunjukkan mental yang kuat. Terbukti Garuda kebobolan terlebih dahulu. Namun pada akhirnya dapat move on dan membalikkan keadaan.