Medali perak di nomor ini diraih oleh Anucha Doungci (Thailand-321 kg).Â
Perunggu diraih oleh Muhammad Ery Hidayat (Malaysia-316 kg).
Di clean and jerk Rahmat memulai angkatan pertamanya pada 170 kg, kedua 180 kg.
Di snatch Rahmat memulai angkatan pertamanya di 142 kg, dan kedua di 150 kg.
Eko Yuli Irawan, lifter Indonesia lainnya yang turun di kelas 61 kg juga mengulangi pencapaian yang sama seperti Rahmat, yaitu juara lagi di Hanoi dan Manila sebelumnya, meraih medali emas.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali memuji apa yang dicapai Rahmat.
Ketika mengunjungi pelatnas untuk ke SEA Games beberapa waktu lalu, Amali memberikan suntikan semangat kepada Rahmat agar Rahmat membuktikan dirinya sebagai lifter kelas dunia dengan kembali merebut medali emas.
Gayung bersambut, janji Menpora yang akan mengangkat Rahmat menjadi ASN bakal segera diwujudkan.
"Sebenarnya Rahmat akan diangkat jadi ASN lebih cepat, tapi waktu itu dia belum berusia 21 tahun. Sekarang dia jadi (diangkat jadi PNS) seperti Eko Yuli Irawan," kata Menpora.
Dengan demikian, Rahmat mendapatkan kegembiraan yang berlipat ganda. Selain mengharumkan nama bangsa, mendapatkan medali emas, dia juga diangkat menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil).
Memang menjadi PNS merupakan salah satu cita-cita lifter yang juga meraih emas di Kejuaraan Dunia Junior Pyongyang 2019 dan Tashkent 2020 itu.