Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Rekam Jejak, Widodo Cahyono Putro Cetak Gol Spektakuler, Berapa Kali Indonesia di Putaran Final Piala Asia?

22 Mei 2022   11:07 Diperbarui: 22 Mei 2022   22:11 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bambang Pamungkas di Piala Asia 2007 (sport.detik.com)

Benua Asia tak lama lagi akan menggelar perhelatan akbar yaitu putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023 dari tanggal 8-14 Juni 2022.

Sebanyak 24 tim peserta dibagi kedalam 6 grup. Nantinya akan ada 11 tim yang lolos ke putaran final 2023.

Mereka adalah juara masing-masing grup dan 5 runner-up terbaik.

Timnas Indonesia sendiri bergabung di Grup A bersama-sama dengan Kuwait (tuan rumah), Yordania, dan Nepal.

Jika melihat secara ranking, di Grup A ini Yordania merupakan tim yang terbaik yaitu di ranking ke 91 FIFA.

Kuwait di posisi kedua (146), Indonesia ketiga (159) dan Nepal paling bawah (168).

Sedangkan di Asia Yordania di posisi ke 14, Kuwait ke 25, Indonesia di posisi ke 34, dan Nepal di posisi ke 35.

Posisi 1, 2, 3, dan 4 Asia ditempati oleh Iran, Jepang, Korea Selatan, dan Australia.

Indonesia lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023 ini setelah memenangkan dua leg play off atas Taiwan pada 7 dan 11 Oktober 2021 lalu.

Dalam sejarahnya, Timnas Indonesia pernah empat kali berpartisipasi di putaran final yaitu pada tahun 1996, 2000, 2004, dan 2007.

Kenangan bersejarah menjadi tinta emas pada Piala Asia 1996. 

Pada saat itu Garuda bergabung di Grup A bersama-sama dengan Kuwait, Korea Selatan, dan Arab Saudi ((tuan rumah).

Laga melawan Kuwait berakhir imbang 2-2.

Indonesia unggul lebih dulu 1-0 di menit ke 20 lewat gol spektakuler dari Widodo Cahyono Putro. Widodo yang kini pelatih Persita Tangerang itu melakukan salto.

Bahkan gol ini dianugerahi sebagai gol terbaik Asia tahun 1996.

Indonesia menggandakan keunggulan menjadi 2-0 di menit ke 40 lewat Ronny Wabia.

Sayang kemudian Kuwait mampu move on di babak kedua dan menciptakan dua gol lewat Badr Haji Al Halabeej (penalti) dan Hani Al Saqer.

Itulah satu-satunya poin yang diraih Indonesia, karena Indonesia kalah di tiga lainnya. Menjadi juru kunci Grup A.

Di putaran final Piala Asia 2000 Indonesia bergabung di Grup B bersama Kuwait, Korea Selatan, dan Cina.

Kali ini Indonesia kembali menuai hasil imbang dengan Kuwait tanpa gol, alias 0-0.

Itulah satu-satunya poin yang diraih Merah-putih. Karena di dua laga lainnya kalah.

Di Piala Asia 2004 Indonesia mencatat sejarah ketika menang untuk pertama kalinya atas Qatar dengan skor 2-1.

Selain bersama dengan Qatar, Indonesia bergabung di Grup A juga dengan Bahrain, dan tuan rumah Cina.

Di Piala Asia 2007 Indonesia menjadi tuan rumah. Ini adalah untuk pertama kalinya Piala Asia digelar di satu negara, yang biasanya empat negara.

Di laga pertama Grup D Budi Sudarsono dkk menang 2-1 atas Bahrain. Sayang kemudian, Indonesia kalah 1-2 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Korea Selatan.

Itulah edisi terakhir Indonesia tampil di putaran final Piala Asia.

Fakta menarik, sebelum tampil di putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023, Indonesia akan melakukan FIFA Match Day melawan Timnas Bangladesh.

Selain sebagai ajang ujicoba, laga ini juga akan memperbaiki peringkat FIFA Indonesia jika menang.

Bangladesh saat ini berada di peringkat ke 188 dunia dan ke 41 Asia.

Laga ini akan digelar Rabu (1/6/2022) mendatang di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

FIFA Match Day melawan Bangladesh sejatinya digelar pada awal tahun ini, namun batal karena negara Asia Selatan itu terbentur peraturan dari pemerintah Indonesia terkait Pandemi Covid-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun