Gol ketiga Vietnam tercipta tiga menit menjelang bubaran waktu normal.
Hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, skor 3-0 tetap bertahan menjadi milik tim asuhan Park Hang-seo itu.
Ini yang membingungkan media Vietnam.
Beberapa saat setelah ketinggalan 0-1, Shin Tae-yong mengadakan tiga pergantian pemain sekaligus. Alfeanda Dewangga, Witan Sulaeman, dan Ronaldo Kwateh masuk menggantikan Firza Andika, Saddil Ramdani, dan Irfan Jauhari.
Namun 21 menit kemudian, Ronaldo Kwateh, pemain yang disebut-sebut wonderkid Indonesia, ditarik lagi oleh Shin Tae-yong.
Sejatinya, pemain berusia 17 tahun itu dikagumi oleh media Vietnam sebagai pemain yang berbahaya kendati usianya masih sangat muda. Loh koq ditarik lagi?
Media Vietnam juga terheran-heran mengapa pemain Persebaya Surabaya itu dijadikan starter oleh Shin Tae-yong.
"Pelatih Indonesia membuat langkah bodoh dengan menarik kembali Kwateh bahkan tidak menjadikannya starter" demikian tulis soha.vn.
Soha yang keheranan dan menyebutkan jika Shin Tae-yong mungkin membuat langkah yang tergesa-gesa dengan mengabaikan "Ronaldo Junior".
Media dan publik sepakbola di negaranya Paman Ho itu memang menjuluki Ronaldo Kwateh sebagai "Ronaldo Junior".
Kendati kalah Indonesia masih punya peluang untuk lolos ke babak selanjutnya, karena masih menyisakan tiga laga di fase grup ini masing-masing melawan Myanmar, Filipina, dan Timor-Leste.