Secara etimologi, angpao ini adalah amplop berwarna merah seperti yang ada dalam tradisi orang-orang Cina, umumnya diberikan pada Tahun Baru Imlek.
Jadi dengan demikian, jelas jika angpao yang bermakna salam tempel itu dipengaruhi tradisi Cina.
Perbedaannya, jika angpao di Tahun Baru Imlek itu berwarna merah, maka angpao di Hari Raya IdulFitri itu biasanya berwarna hijau.
Hijau memang lambangnya keislaman.
Ada juga angpao yang dihiasi dengan gambar-gambar yang menarik seperti lukisan mesjid, ketupat, tulisan kaligrafi Al Qur'an, dan sebagainya.
Namun ada juga yang berwarna putih polos.
Yang penting amplop itu berisi sejumlah uang yang membuat anak-anak bergembira menerimanya.
Islam mengajarkan umatnya untuk bersedekah (sadaqoh). Jadi pemberian salam tempel itu didasarkan kepada sadaqoh.
Kapan tradisi bagi-bagi angpao ini mulai terjadi?
"Jika ditanya kapan tidak diketahui karena dari dulu ada. Barangkali terpengaruh budaya Cina," kata Sunu Wasono, Kepala Program Studi Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Lebih lanjut Sunu mengatakan yang namanya pengaruh itu kan tidak disadari. Jika sudah menjadi tradisi.