Dan para Duta Besar itu pulang ke pusat Mataram setiap Hari Raya IdulFitri setiap tahunnya.
Kedua kondisi tersebut itulah yang menjadi awal mula terjadinya tradisi pulang kampung di Indonesia pada Hari Raya.
Istilah mudik sendiri mulai menjadi tren sejak tahun 1970-an dan cikal bakal dimanfaatkan oleh para perantau di kota atau luar negeri untuk balik ke kampung halaman tercinta dimana dulu mereka lahir dan dibesarkan di udik.
Tempat bermain pada waktu kecil dulu dan bercengkrama dengan ayah, ibu, atau teman-teman sekampung. Terutamanya mereka akan sungkeman ke ayah dan ibu di udik.
Takbiran, sholat Ied, dan acara Lebaran lainnya di kampung halaman tercinta terasa lebih khusus dan sangat berkesan.
Di kampung mereka juga makan ketupat. Sajian yang selalu hadir di Hari Raya IdulFitri.
Kata ketupat ini berasal dari bahasa Jawa "ngaku lepat" yang artinya mengaku bersalah. Dengan demikian mereka suci lagi, lahir lagi seperti seorang bayi karena mereka sudah saling bermaafan.
Adanya juga yang mengatakan ketupat itu berasal dari kata "laku papat" atau empat kelakuan. Yang juga berasal dari bahasa Jawa.
Keempat kelakuan itu adalah lebaran, luberan, leburan, dan laburan.
Jawa Tengah memang diprediksi menjadi daerah yang paling banyak dikunjungi para pemudik di tahun ini. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI