Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mudik, Tradisi Saat Lebaran, Utamanya adalah Sungkeman kepada Orangtua

21 April 2022   11:07 Diperbarui: 21 April 2022   12:23 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik (finance.detik.com)

Itu yang utama, sedangkan tujuan lainnya bersilaturahmi dengan orang-orang di kampung halaman seperti sanak saudara, kerabat, atau kenalan lainnya di kampung halaman.

Homesick atau rindu kampung halaman ini memang paling banyak terjadi biasanya menjelang hari-hari raya keagamaan. Lebaran atau Natal.

Setelah dua edisi dilarang, maka mudik kali ini memiliki arti tersendiri, di mana rindu tentunya semakin membuncah setelah dua tahun sempat tertahan akibat kondisi Pandemi Covid-19.

Sejak kapankah tradisi mudik di Hari Raya itu mulai muncul di Indonesia?

Dilansir dari berbagai sumber, pulang ke kampung halaman ini sudah mulai muncul sejak jaman Majapahit dan Islam Mataram.

Seperti diketahui, Majapahit adalah kerajaan yang legendaris karena kebesaran dan kejayaannya. 

Kekuasaannya bukan saja melingkupi seluruh Nusantara, tetapi juga sampai ke wilayah Asia Selatan, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, bahkan sampai ke Madagaskar di Pantai Timur Afrika.

Oleh karenanya Raja Majapahit pada waktu itu menempatkan para Duta Besar nya di wilayah-wilayah kekuasaannya itu.

Suatu waktu para Duta Besar itu pulang kampung untuk menghadap raja Majapahit di Trowulan.

Hal yang serupa terjadi di masa Islam Mataram. 

Mataram yang juga mempunyai sejumlah wilayah bawahan juga menempatkan Duta Besar nya di wilayah-wilayah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun