Fadly mengatakan dalam prasasti yang diteliti oleh para ahli ditemukan tulisan adanya makanan beras yang dibungkus daun nyiur dilakukan di masa Hindu-Budha.
Di Bali, hingga kini masih ditemukan tipat (ketupat) dalam sebuah ritual ibadah.
Ketupat bukan hanya ada di Indonesia, namun ditemukan juga di Asia Tenggara khususnya di negara-negara yang penduduknya ada suku Melayu.
Seperti halnya di Indonesia, penduduk di negara-negara Asia Tenggara seperti yang disebutkan di atas juga menjadikan ketupat sebagai hidangan di Hari Raya IdulFitri.
Pada masa Sunan Kalijaga seperti yang disebutkan di atas nama dari makanan beras yang dibungkus dengan daun nyiur itu adalah Bakda. Pada saat itu ada dua Bakda, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.
Bakda Lebaran ini dimakan pada Hari Raya IdulFitri. Sedangkan Bakda Kupat dimakan satu pekan setelah Hari Raya IdulFitri bagi mereka yang melakukan puasa enam hari di bulan Syawal.
Kini ketupat identik dengan Lebaran, pedagang ketupat menjamur di seputar Hari Raya IdulFitri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H