Luberan bermakna luber atau melimpah. Melimpah dalam artian berbahagia atau dalam hal kepunyaan finansial yang diperoleh dari THR misalnya.
Di masa luberan inilah waktu yang tepat untuk berbagi rejeki dengan mereka yang membutuhkan.
Leburan bermakna lebur atau melebur artinya segala kekhilafan sudah lebur atau hilang karena sudah saling memaafkan.
Sedangkan laburan bermakna menjadi suci dan bersih lagi lahir dan batin di Hari Raya IdulFitri itu.
Laburan berasal dari kata labur atau kapur. Zat kapur berfungsi untuk memutihkan dinding supaya jernih.Â
Ya, itulah harapannya, mereka menjadi putih, jernih dan suci kembali di Hari Raya IdulFitri.
Ketupat yang disebut juga dengan kupat oleh masyarakat Jawa dan Sunda itu berasal dari abad ke 15 dan 16 di masa-masa Sunan Kalijaga syiar Islam.
"Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai filosofi Jawa yang berpadu dengan nilai keislaman," kata sejarawan Universitas Padjadjaran Bandung, Fadly Rahman.
Sunan Kalijaga dikenal dalam sejarah sebagai salah satu dari sembilan wali atau Wali Songo, yaitu sembilan wali penyebar agama Islam di Pulau Jawa.
Fadly Rahman yang dimaksud di atas selain seorang sejarawan dari Universitas Padjadjaran Bandung, dia juga penulis buku yang berjudul "Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia".
Fadly Rahman tak memungkiri ketupat ini berasal dari masa pra-Islam. Sunan Kalijaga memadukan akulturasi Hindu pada nilai keislaman.