Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia, Mulai Kapan?

12 April 2022   09:04 Diperbarui: 12 April 2022   09:07 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Islam mulai masuk ke Indonesia (kalam.sindonews.com)


Islam kini sudah mayoritas di negara kita, bahkan lebih dari 90 persen presentasenya.

Jelas budaya Islam sangat mempengaruhi segala sendi kehidupan masyarakat di Nusantara ini.

Orang-orang non-muslim di Indonesia sebetulnya iri kepada orang-orang Islam, terutama dan satu-satunya yang dominan adalah meriahnya "perayaan" momen Ramadhan dan Idul Fitri.

Kapan kita bisa seperti mereka?

Begitu kira-kira pikiran dari orang-orang non-muslim di Indonesia. 

Setelah berpuasa dengan tidak makan dan tidak minum selama waktu Imsak hingga Maghrib. Habis itu mereka mudik, malam takbiran ke kampung halaman tercinta.

Mereka saling bersilaturahmi ke orang tua, kerabat, atau teman-teman. Mereka pun mendapatkan THR untuk membeli baju baru dan segala kebutuhan lainnya.

Oleh karenanya menarik disimak kapankah awal mula agama Nabi Muhammad SAW itu mulai masuk ke Nusantara?

Ada perbedaan pandangan dari sejumlah pihak kapan Islam mulai "berlayar" ke Indonesia?

Ada yang berpandangan agama Nabi Muhammad SAW itu mulai masuk ke Nusantara sejak abad ke 7. Bahkan ada yang berpendapat Islam masuk ke Indonesia sejak abad ke 13.

Tentunya ada beberapa teori yang dapat membuktikan pandangan mereka-mereka itu.

Pada jaman Dinasti Tang di Cina ditemukan sejumlah catatan bahwa di wilayah Sumatera Barat sekarang ini ada wilayah yang bernama Barus, dimana perkampungan itu dihuni oleh orang-orang Arab yang memeluk Islam. Pada tahun 674 Masehi.

Salah satu pihak yang berpendapat Islam mulai masuk Nusantara pada abad ke 7 adalah ulama terkenal Buya Hamka. Menurut Buya Hamka kedatangan orang-orang Arab ke Sumatera itu bermaksud untuk menyebarkan agama Islam.

Pandangan itu dikuatkan juga oleh informasi dari orang-orang Muslim dari Persia (Iran sekarang) dan Timur Tengah yang datang ke Sumatera untuk berdagang dengan Kerajaan Sriwijaya.

Kendati mulai masuk pada abad ke 7 namun konon penyebarannya mulai merebak sejak abad ke 12.

Pendapat lain mengatakan Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 9 seiring masuknya orang-orang dari Cina yang bermigrasi ke wilayah Asia Tenggara termasuk Sumatera. Diperkirakan pada tahun 713 Masehi orang-orang Cina sudah melakukan hubungan dengan orang-orang dari Arab yang juga berdatangan ke Sumatera.

Jika Pulau Sumatera menjadi pulau yang pertama yang dimasuki orang-orang Islam dari Arab, maka kapankah agama Nabi Muhammad SAW masuk ke Pulau Jawa?

Ditemukannya makam Fatimah binti Maimun di wilayah Leran, Gresik, Jawa Timur sekarang, maka diperkirakan Islam masuk ke Pulau Jawa pada abad ke 11.

Tertulis angka 1082 Masehi di nisan Fatimah binti Maimun seperti yang disebutkan di atas.

Selain itu ditemukan juga "tanda-tanda" keislaman lainnya di makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Jawa Timur.

Pada masa Kerajaan Majapahit pun Islam sudah ada. Terbukti dari ditemukannya sejumlah makam Islam di wilayah Troloyo di Trowulan (ibukota Kerajaan Majapahit).

Islam mulai berkembang di Sumatera pada abad ke 13. Hal itu terbukti dari catatan penjelajah yang terkenal, Marcopolo.

Dalam perjalanan pulang dari Cina ke Persia, pada tahun 1292, Marcopolo singgah dulu di wilayah Perlak.

Marcopolo mencatat pada saat itu sudah ada dua kerajaan Islam di Samudera Pasai dan Tumasik yang pada saat itu menguasai perniagaan di Selat Malaka dan mereka mempunyai beberapa pelabuhan penting untuk melakukan ekspor lada ke Benggala dan Gujarat (India).

Pada masa itu Majapahit juga ikut terlibat dalam perdagangan di wilayah Selat Malaka itu. 

Para pedagang Islam dari berbagai negara itu lantas beradaptasi dengan orang-orang lokal. Mereka pun menikah dengan orang-orang lokal. 

Lantas orang-orang di Sumatera itu mulai menerima agama baru (Islam) yang syiar oleh para pedagang Muslim itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun