Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Intip Anggaran untuk Ramadhan dan Lebaran, Beli Baju Sudah Menjadi Tradisi

7 April 2022   12:15 Diperbarui: 16 April 2022   14:51 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Anggaran untuk Ramadhan dan Lebaran (jenius.com)

Umat Muslim yang menjalankan rukun Islam ketiga yaitu berpuasa di bulan Ramadhan dan tentunya dilanjutkan dengan Hari Raya IdulFitri, mereka tentunya sudah mempunyai rencana sendiri atau anggaran finansial untuk memenuhi semua kebutuhan di bulan Ramadhan dan Lebaran.

Perencanaan barang-barang atau jasa apa saja yang sekiranya akan dibeli atau dikeluarkan terkait dengan bulan istimewa yang hanya hadir setahun sekali itu sangat penting untuk menghindari Anda dari risiko pengeluaran yang berlebihan agar tidak sampai menghabiskan THR sama sekali.

Umumnya finansial yang Anda punyai yang bakal digunakan di bulan spesial ini dibagi kedalam beberapa sub kategori.

Misalnya, anggaran untuk kebutuhan pokok.

Anggaran untuk zakat dan sedekah.

Untuk dana mudik.

Untuk angpao.

Membeli kebutuhan di bulan Ramadhan.

Alokasi lainnya dari THR yang diterima.

Sudah melandai nya Pandemi Covid-19 dan pemerintah pun sudah melonggarkan prokes terkait aktivitas Ramadhan dan Lebaran tentunya berdampak kepada pengeluaran yang lebih.

Misalnya jika dalam dua edisi Ramadhan yang terakhir dimana pemerintah ketat melarang masyarakatnya untuk beraktivitas demi menjaga keselamatan dan kesehatan, maka setelah aturan itu dilonggarkan, ada pengeluaran lebih.

Anda merencanakan akan buka di restoran misalnya atau bukber bersama kerabat atau teman-teman. Ada lebih pengeluaran, ketimbang dengan masak sendiri makanan di rumah untuk berbuka puasa.

Pemerintah kini juga sudah memberikan ijin sholat tarawih dan mudik.

Maka tentunya ada anggaran yang lebih untuk ongkos mudik, beli baju lebaran, dan angpao untuk anak-anak kecil di kampung halaman tercinta.

Jika harga-harga kebutuhan pokok melonjak di bulan Ramadhan atau menjelang IdulFitri, Anda dapat mensiasati dengan membuat masakan sendiri di rumah dengan biaya yang bisa dihemat.

Ramadhan adalah momen untuk berbagi kebaikan. Anda sebagai umat Muslim tentu diwajibkan untuk membayar zakat fitrah. Hitung jumlah anggota keluarga, berapa zakat yang harus dikeluarkan untuk itu. Di saat Anda memiliki pemasukan atau dari THR yang diterima.

Anda juga bisa memanfaatkan aneka diskon atau penawaran khusus yang marak terjadi di mall-mall, pusat-pusat perbelanjaan, atau di toko online.

Dan Anda pun dapat menyalurkan tradisi yang selalu hadir untuk Lebaran, yaitu membeli baju baru. Ini juga termasuk anggaran yang direncanakan.

Kendati ada penawaran khusus, namun harus diingat Anda jangan sampai kalap dengan berbelanja secara berlebih-lebihan yang ujung-ujungnya bahkan menghabiskan THR tak bersisa.

Mengekang nafsu belanja yang berlebihan selama Ramadhan dan IdulFitri akan menguntungkan Anda karena sisa THR dapat disisihkan untuk keperluan lainnya yang berpeluang darurat misalnya tabungan dana pendidikan, cicilan kendaraan bermotor, DP membeli rumah, dan sebagainya.

Bagi saya sendiri, salah satu yang menarik dari aktivitas bulan istimewa ini adalah tradisi membeli dan memakai baju baru untuk hari yang Fitri, yaitu Lebaran.

Ternyata pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan, mendukung masyarakat untuk membeli baju baru untuk Lebaran.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di bulan Ramadhan tahun lalu pernah mengatakan, ada baiknya masyarakat membeli baju lebaran sehingga ada aktivitas muncul.

Seperti diketahui, pada momen Ramadhan tahun lalu, masih ketat dimana pemerintah bahkan melarang masyarakatnya untuk mudik.

"Saya harap masyarakat menyambut dengan gembira, membeli baju baru, namun tetap waspada terhadap penularan," kata Sri Mulyani pada waktu itu.

Mengutip dari berbagai sumber, ternyata membeli baju Lebaran ini sudah menjadi tradisi turun-temurun di saat menjelang Hari Raya IdulFitri.

Dalam bukunya yang berjudul "Sejarah Nasional Indonesia" Nugroho Notosusanto dan Marwati Poesponegoro menulis bahwa membeli barang-barang baru (termasuk baju) menjelang lebaran sudah dimulai sejak 1596 di Banten.

Selamat menjalankan ibadah puasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun