Seperti diketahui tubuh kita isinya 80 persen adalah air. Jika kekurangan air maka tubuh akan "terguncang".
Dehidrasi ini akan menyebabkan mulut berbau tidak sedap, pusing pusing, sakit kepala, lemas, urin berwarna gelap, dan bibir kering.
Berpuasa tentunya kita tidak mengonsumsi minuman dan makanan selama sesudah sahur sampai saat hendak berbuka.
Padahal tubuh kita memerlukan cairan itu.
Oleh karenanya medis memberikan rumusan untuk mengatasi kondisi seperti itu dengan mengonsumsi takaran dalam jumlah tertentu untuk mengonsumsi air putih di luar waktu berpuasa.
Berpuasa di bulan Ramadhan yang merupakan rukun ketiga dari lima rukun Islam dan wajib dijalankan sebagai tanda keislaman seseorang itu, dalam dunia medis berpuasa bermanfaat sebagai detoksifikasi atau membuang racun dari dalam tubuh.
Berpuasa juga mengajari kita supaya tetap sabar, menahan emosi dan amarah, dan menghapus kebencian.
Medis menganjurkan untuk mengonsumsi 2-4-2.
Pola 2-4-2 itu adalah sebagai pengingat bahwa minumlah air putih 2 gelas sebagai pembatal puasa "pas" sesudah bedug ditalu tanda berbuka puasa.
Sesudah itu baru dilanjutkan dengan makan. Minum setidaknya 2 gelas saat berbuka dapat menggantikan cairan tubuh yang tidak terisi selama waktu berpuasa.
Dilanjutkan dengan pola seperti ini, satu gelas sebelum makan, satu gelas sesudah makan, satu gelas setelah sholat tarawih, dan satu gelas lagi menjelang tidur malam. Ada 4 gelas.