Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Sekilas Kuramasan, Ritual Sucikan Diri Jelang Ramadhan di Kampung Cibojong Garut

1 April 2022   08:03 Diperbarui: 1 April 2022   08:58 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain Kuramasan, yang mirip dengan Padusan di Jawa Tengah, yaitu membersihkan diri, di Jawa Barat setidaknya dikenal dua tradisi lainnya menyambut Ramadhan.

Yaitu Nyekar dan Munggahan.

Nyekar atau nyadran adalah mengunjungi makam keluarga yang sudah meninggal. Di pusara mereka menaburkan bunga, berdoa, dan membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an untuk mohon restu bahwa esok mereka akan menjalani puasa sebulan penuh.

Sedangkan Munggahan adalah makan bareng dengan teman-teman, kerabat, sanak saudara, atau kenalan lainnya sebagai bentuk kegembiraan bahwa mereka bertemu lagi dengan bulan Ramadhan.

Munggahan ini berasal dari kata Munggah yang artinya naik. Digelar sehari atau dua hari menjelang 1 Ramadhan.

Mereka akan "naik" dari kehidupan sehari-hari ke kondisi bulan suci. Atau dengan perkataan lain mereka akan meninggalkan perbuatan buruk menuju perbuatan baik.

Mereka yang biasanya makan nasi dengan lauknya kerupuk saja, maka pada acara Munggahan ini mereka makan dengan yang mewah seperti telor atau daging ayam.

"Hitung-hitung" bahwa hari ini adalah makan terakhir, esok mereka akan berpuasa sebulan penuh.

Selamat menjalankan ibadah puasa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun