Hingga pekan ke 32 ini, Arema FC bertengger di posisi ke 5 klasemen Liga 1 BRI 2021/2022 dengan 59 poin.
Ada prestasi tersendiri dari tim yang berjuluk Singo Edan itu, sejauh ini Singo Edan "juara ke 3" sebagai tim yang paling sedikit kebobolan dari 18 tim peserta kasta tertinggi tanah air itu.
Arema kebobolan 26 gol. Juara untuk "kategori" ini adalah Persib Bandung dengan hanya 21 gol, Bali United FC di tempat kedua dengan 22 gol.
Entah lini belakang mereka bermain apik menjaga serangan dari lawan-lawannya, namun yang jelas hal tersebut ada sosok penting dibalik semua itu, yaitu kiper yang menjadi palang pintu terakhir.
Palang pintu terakhir yang dimaksud adalah Adilson Maringa, kiper Arema Malang FC yang mendapatkan puja-puji karena sering menjadi penyelamat tim Dedik Setiawan dkk dari kebobolan yang lebih banyak.
Bahkan hingga pekan ke 21 Arema FC merupakan tim yang paling sedikit kebobolan (15 gol). Dari 28 laga, Maringa mencatat 13 kali clean sheet.
Bahkan penjaga gawang Bali United FC Ernando Argawinata mengakui jika Maringa salah satu penjaga gawang terbaik di Liga 1 2021/2022.
Namun tentunya ada kesedihan tersendiri bagi para penggemar yang sudah jatuh hati kepada kiper kelahiran Parana, Brasil, 22 Agustus 1990 (31) itu.
Pasalnya Maringa akan habis kontraknya setelah musim Liga 1 BRI 2021/2022 ini tuntas. Saat ini kompetisi hanya menyisakan dua laga terakhir.
Terlanjur jatuh hati dengan tim yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan, Malang, itu, Maringa saat ini menantikan dengan berdebar-debar apakah kontraknya akan diperpanjang.
Sampai saat ini belum ada keputusan atau tanda-tanda apakah Juragan 99Â akan memperpanjang kontraknya.
Juragan 99Â yang dimaksud adalah julukan dari bos Arema Gilang Widya Pratama.
"Saya suka Indonesia, saya suka Arema FC dan lingkungannya,saya suka semua orang disini. Kini tergantung bos dan agen saya. Arema adalah tim pertama saya," kata Maringa.
Adilson Maringa senang dan berbahagia dengan musim pertamanya di Indonesia dengan Arema FC.
Betul apa yang dikatakan pemain yang berpostur 194 cm itu, Arema FC merupakan tim Indonesia pertama yang dibelanya. Sebelum berlayar ke Indonesia, Maringa main untuk tim Liga 2 Portugal, Vilafranquense.
Juni 2021 adalah hari pertama dia bergabung dengan Arema FC, tim pertamanya di Indonesia.
Kepalang jatuh hati dengan Indonesia, Maringa mengatakan jika ada tawaran dari PSSI untuk naturalisasi, maka dia siap membantu Garuda.
Namun dia ambigu apakah cita-citanya untuk membela Garuda itu akan kesampaian karena dia melihat banyak kiper-kiper Indonesia lain yang apik. Kesempatan untuk itu kecil saja.
"Kalau menang ada kesempatan. Tentu saya senang. Ini bagus untuk saya dan Timnas Indonesia," kata Maringa.
Belum pastinya apakah Juragan 99 akan memperpanjang kontraknya, Maringa tentu sedang menantikan klub mana lagi yang akan memberikan tawaran kepadanya. Sebagai bagian dari masa depannya.
Apakah Arema masih menjadi tim pertamanya di Indonesia?
Menengok lebih jauh ke belakang, Wikipedia menyebutkan tim-tim lain yang pernah dibela Maringa adalah Deportivo Alves (Portugal), Pinhalnovense, Mogi Mirin, dan lain-lain.
"Di sini banyak kiper yang baik. Teja Paku Alam (Persib). Juga Ernando Argawinata (Bali United), dan Andritany Ardhiyasa (Persija)," kata Maringa menyebutkan siapa saja kiper terbaik di tanah air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H