Regulasi menyebutkan jika memenangkan laga melawan negara yang berperingkat lebih baik, maka Indonesia akan mendapatkan tambahan poin yang lebih banyak.
Namun apakah Evan Dimas dkk mampu mengatasi mereka? Jika mudahnya mendapatkan tambahan poin, mungkin Bangladesh yang akhirnya akan dipilih.
Karena di atas kertas, tim dari negara Asia Selatan itu prestasinya lebih buruk ketimbang Indonesia.
Yunus Nusi juga berharap pada dua jadwal uji tanding itu (23 dan 29 Maret 2022) tidak ada kendala pada calon lawan Indonesia, khususnya karena kondisi Pandemi Covid-19.
Sejatinya pada FIFA Match Day yang pertama tahun 2022 ini Bangladesh sudah positif akan menjadi lawan uji tanding Indonesia.
Namun Bangladesh terbentur regulasi yang ditetapkan pemerintah Indonesia. Negara-negara tertentu, termasuk Bangladesh, harus memenuhi persyaratan tertentu untuk bisa masuk ke Indonesia, seperti melakukan karantina terlebih dahulu.
Atau para pemain dan ofisial mereka harus sudah divaksinasi lengkap.
Pada saat itu mayoritas pemain Bangladesh baru vaksinasi satu kali. Mereka juga keberatan dengan kewajiban harus karantina dulu karena bentrok dengan jadwal mereka sendiri.
Namun kini Bangladesh mengajukan usulan baru, menawarkan kembali Indonesia untuk uji tanding itu.
Beberapa waktu lalu, media sempat memberitakan jika Indonesia sudah mengirimkan surat undangan kepada federasi sepakbola Kroasia untuk FIFA Match Day.
Kroasia disorot lantaran peringkat mereka saat ini berada di ke 15 dunia. Mereka adalah runner-up Piala Dunia 2018 Rusia. Juga juara ketiga Piala Dunia 1998.