Sekjen PSSI Yunus Nusi menjelaskan sampai pada saat ini sudah ada empat negara yang positif menunjukkan minatnya untuk berujicoba dengan Indonesia dalam slot waktu yang disediakan oleh FIFA.
Seperti diketahui, Federasi Sepakbola Internasional itu kembali membuka kesempatan kepada anggotanya untuk melakukan uji tanding internasional, atau apa yang disebut dengan FIFA Match Day.
Bagi negara-negara yang ingin meningkatkan kualitasnya dan menaikkan rangking dunia nya ini adalah kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Selain itu, jika menang dalam FIFA Match Day maka tim pemenang itu akan mendapatkan sejumlah poin yang akan dihitung untuk perbaikan peringkat.
Seperti halnya pada FIFA Match Day yang pertama, Januari lalu, ranking dunia Indonesia naik empat strip dari 164 ke 160 setelah menang dalam dua leg atas Timnas Timor-Leste.
Hasil pun didapat, Timnas Indonesia menggeser posisi Singapura. Tim yang berjuluk The Lion itu menjadi ke 161.
Target selanjutnya seperti yang dikatakan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Indonesia ingin melampaui dua negara Asia Tenggara lainnya yaitu Malaysia di peringkat ke 152 dan Myanmar di peringkat 154.
Dalam hal ini muncul masalah pilihan. Tim manakah yang pada akhirnya akan jadi lawan tanding Indonesia.
"Tiga negara peringkatnya di atas, satu lagi dibawah Indonesia," kata Yunus Nusi.
Dapat dijelaskan keempat negara yang dimaksud Yunus Nusi itu adalah Suriname yang berperingkat 140 dunia, Tajikistan (115), dan Uzbekistan (85). Yang dibawah adalah Bangladesh (186).
Regulasi menyebutkan jika memenangkan laga melawan negara yang berperingkat lebih baik, maka Indonesia akan mendapatkan tambahan poin yang lebih banyak.
Namun apakah Evan Dimas dkk mampu mengatasi mereka? Jika mudahnya mendapatkan tambahan poin, mungkin Bangladesh yang akhirnya akan dipilih.
Karena di atas kertas, tim dari negara Asia Selatan itu prestasinya lebih buruk ketimbang Indonesia.
Yunus Nusi juga berharap pada dua jadwal uji tanding itu (23 dan 29 Maret 2022) tidak ada kendala pada calon lawan Indonesia, khususnya karena kondisi Pandemi Covid-19.
Sejatinya pada FIFA Match Day yang pertama tahun 2022 ini Bangladesh sudah positif akan menjadi lawan uji tanding Indonesia.
Namun Bangladesh terbentur regulasi yang ditetapkan pemerintah Indonesia. Negara-negara tertentu, termasuk Bangladesh, harus memenuhi persyaratan tertentu untuk bisa masuk ke Indonesia, seperti melakukan karantina terlebih dahulu.
Atau para pemain dan ofisial mereka harus sudah divaksinasi lengkap.
Pada saat itu mayoritas pemain Bangladesh baru vaksinasi satu kali. Mereka juga keberatan dengan kewajiban harus karantina dulu karena bentrok dengan jadwal mereka sendiri.
Namun kini Bangladesh mengajukan usulan baru, menawarkan kembali Indonesia untuk uji tanding itu.
Beberapa waktu lalu, media sempat memberitakan jika Indonesia sudah mengirimkan surat undangan kepada federasi sepakbola Kroasia untuk FIFA Match Day.
Kroasia disorot lantaran peringkat mereka saat ini berada di ke 15 dunia. Mereka adalah runner-up Piala Dunia 2018 Rusia. Juga juara ketiga Piala Dunia 1998.
Namun penawaran Indonesia itu ditolak.
Mereka mengkhawatirkan keselamatan kesehatan para pemainnya terkait Covid-19.
Kroasia juga melihat Indonesia yang membatalkan keikutsertaan di Piala AFF U-23 2022 dengan alasan banyak pemainnya yang positif Covid-19.
"Mereka mengkhawatirkan kondisi kesehatan para pemainnya setelah melihat Indonesia gagal ikut serta Piala AFF U-23 2022 karena banyak pemain yang Covid-19," kata Yunus Nusi.
Lepas dari itu, mungkin juga Kroasia lebih fokus ke Eropa, daripada berpandangan jauh berhadapan dengan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H