Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Bola

Politisi PKB DPR Salahkan PSSI yang Tidak Bisa Mengatur Liga Hingga Batal ke Piala AFF U-23 2022

13 Februari 2022   10:05 Diperbarui: 13 Februari 2022   10:11 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda (beritasatu.com)

Mundurnya Timnas U-23 Indonesia dari Piala AFF U-23 2022 sangat disayangkan dan mendapatkan tanggapan dari komisi DPR RI.

"Sangat disayangkan ajang ini sangat penting sebagai persiapan ke SEA Games dan Piala AFF senior," kata Syaiful Huda, Ketua Komisi X DPR RI, Jum'at (11/2/2022) kepada Kompas TV.

Seperti diketahui, ramai diberitakan jika Timnas U-23 batal mengikuti turnamen Piala AFF U-23 2022 di Kamboja lantaran ada 13 pemainnya yang bermasalah.

7 pemain dinyatakan positif Covid-19, sedangkan sisanya harus diinkubasi karena satu kamar dengan pemain yang terkena Covid-19.

Ofisial juga ada 1 yang positif, ditambah 3 pemain lainnya cedera. Tiga yang cedera ini masing-masing Muhammad Iqbal, Ramai Rumakiek, dan Gunansar Mandowen. Mereka mengalami kondisi itu ketika membela klubnya masing-masing.

Bahkan hanya ada 1 kiper yang tidak positif yaitu Muhammad Riyandi.

Kondisi buruk itu yang mendorong Shin Tae-yong mengajukan usul kepada PSSI untuk membatalkan keikutsertaan ke Kamboja.

Setelah berembug antara petinggi federasi dan Shin Tae-yong, maka diputuskan Indonesia batal ke Kamboja.

"Kami minta maaf karena situasi ini ada diluar kendali kami," kata Sekjen PSSI Yunus Nusi.

Federasi juga meminta maaf kepada pihak AFF penyelenggara dan maskapai penerbangan Garuda yang rencananya turut mendukung perjuangan para pemain Indonesia dengan memberikan pesawat khusus penerbangan ke Phnom Penh, ibukota Kamboja.

Padahal sejatinya sudah jauh-jauh hari masyarakat Indonesia optimistis pada turnamen ini dan ingin melihat Ramai Rumakiek dkk juara lagi setelah di edisi yang lalu pasukan Indonesia dibawah Indra Sjafri juaranya turnamen ini.

Di edisi 2019 Indonesia juara setelah di final mengalahkan Thailand dengan skor 2-1 lewat gol yang diciptakan oleh Osvaldo Haay (menit ke 59) dan Rizky Fauzi (menit ke 64). Sedangkan Thailand oleh Saringkan Promsupa (menit ke 57).

Persiapan sudah dilakukan untuk itu di antaranya menggelar pelatnas dengan memanggil sejumlah personel nya dari klub-klub liga Indonesia.

Bahkan rombongan Garuda direncanakan akan berangkat ke Kamboja pada Jum'at (11/2/2022) pada turnamen yang digelar 14-26 Pebruari 2022 nanti.

Dari segi personel dan mental sejatinya pasukan Shin Tae-yong sudah sangat siap, namun sayang dibatalkan.

"Alasan mundurnya dapat diterima akan tetapi mengapa sampai terjadi situasi yang digambarkan oleh Shin Tae-yong begitu buruk," kata politikus PKB itu.

Syaiful mengatakan ini adalah kesalahan federasi yang tidak mengantisipasi terkait dengan penyelenggaraan kompetisi di saat pandemi.

Akibatnya banyak pemain yang terpapar Covid-19 yang sangat mempengaruhi persiapan Timnas.

"Federasi kurang antisipasi penyelenggaraan kompetisi di tengah pandemi. Ini tidak terjadi begitu saja ada rentetan waktu sebelumnya," kata Syaiful Huda.

Syaiful melihat kondisi yang menyesakkan di kompetisi kali ini. Dimana jadwal sangat padat di lain sudut banyak pemain yang positif Covid-19.

Tentu dengan mengaca kepada kondisi seperti ini harus ada evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan kompetisi di tengah pandemi agar pemain yang positif Covid-19 tidak menularkan varian baru kepada pemain lainnya.

Apalagi saat ini ada varian baru Omicron yang menyebar begitu cepat.

Seharusnya ada peraturan pemain yang positif Covid-19 harus segera dikarantina sampai pulih kembali.

Di Liga Primer Inggris, kompetisi tetap berjalan kendati tidak sedikit pemain yang terpapar Covid-19. Namun mereka menetapkan skema-skema tertentu kepada pemain atau ofisial yang positif itu, seperti karantina, menunda laga, dan sebagainya.

"Skema-skema ini tidak saya lihat di Liga 1," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun