Konglomerat Indonesia Bachtiar Karim mendapatkan sorotan media asing lantaran memberikan bonus kepada pebulutangkis Singapura, Loh Kean Yew.
Kok bisa bos Indonesia memberikan hadiah itu kepada pemain Singapura? Apa yang terjadi?
Yang pasti pemberian bonus sebesar 200.000 dolar Singapura (setara Rp 2,1 miliar) lantaran pebulutangkis berusia 24 tahun itu merebut medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021 yang digelar di Huelva, Spanyol, pada 1-5 Desember 2021 lalu.
Seperti dilansir South China Morning Post Bachtiar Karim adalah seorang Warga Negara Indonesia kelahiran 5 Nopember 1957 (64 tahun).Â
Bachtiar Karim bersama saudaranya Burhan Karim dan Bahari Karim dikenal sebagai pimpinan dari Musim Mas Group yang beroperasi di bisnis CPO (Crude Palm Oil) atau minyak sawit.
Forbes mengklaim kekayaan Bachtiar Karim bernilai 3,6 miliar USD atau setara lebih dari Rp 52 triliun. Dan menempati posisi ke 10 orang terkaya di Indonesia.
Selain bergerak di bidang Kelapa Sawit, Musim Mas juga mempunyai hotel mewah yang dibangun pada tahun 2000 di Brastagi, Sumatera Utara.
Cikal bakal berdirinya perusahaan ini adalah berawal dari kakek Bachtiar yang mulai membuka perusahaan (nama pabriknya Nam Cheong) yang memproduksi sabun di Medan pada tahun 1932.
Ketika kakeknya meninggal ayahnya baru berusia 12 tahun dan karenanya belum mampu mengelola perusahaan warisan kakeknya.
Namun sejak ayahnya mulai jadi pimpinan perusahaan pada usia 20 tahun, perusahaan menjadi berkembang dan mendirikan pabrik refinasi (penyulingan).
Setelah mengubah nama perusahaan menjadi PT Lambang Utama, ayahnya merubah lagi nama perusahaannya menjadi Musim Mas.
Nama Musim Mas ini diambil dari nama neneknya, dari bahasa Cina. Nama neneknya adalah Musim Semi Mas (terjemahan dari bahasa Cina).
Sejak tahun 1988 Musim Mas semakin berkembang ke berbagai sektor yang masih berhubungan dengan kelapa sawit, seperti bidang perkebunan dan sebagainya.
Seperti diketahui, dari kelapa sawit itu dapat diambil untuk dibuat minyak, membuat minyak goreng, dan sebagainya.
Bachtiar Karim sendiri bersekolah di Singapura. Mulai di Hwa Chong Junior College hingga National University of Singapore (NTU) jurusan Teknik Mesin.
Perusahaannya kini berkantor pusat di Singapura. Merambah ke setidaknya 13 negara di seluruh dunia seperti Amerika Serikat, Inggris, Italia, Spanyol, dll. Tentunya juga ke berbagai kota di Indonesia.
Itulah cikal bakal Bachtiar Karim memberikan bonus kepada Loh Kean Yew, karena kedekatannya dengan negara yang dijuluki '"The Lion City" itu.
Pada turnamen terakhir, yaitu India Open 2022, rangking 15 BWF itu menjadi runner-up setelah di final, Minggu (16/1/2022) kalah dari Lakshya Sen, pebulutangkis tuan rumah.
Pihak Karim sendiri mengatakan bonus itu untuk memotivasi Loh Kean Yew supaya dapat berbicara banyak di Olimpiade.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H