Klub Korea Asnan Greeners mendapatkan perhatian di Indonesia lantaran salah satu punggawanya adalah pemain Timnas Indonesia Asnawi Mangkualam.
"Dengan tempo yang lebih lama bersama Ansan Greeners diharapkan dia lebih matang lagi," kata Gabriel Budi.
Yang bersangkutan, Gabriel Budi adalah agen Asnawi.
Hal tersebut dikatakan Gabriel yang mengatakan kliennya lebih memilih memperpanjang kiprahnya di klub K-League 2. Kontrak terakhir Asnawi dengan Ansan Greeners berakhir di akhir Desember 2021.
Mantan pemain PSM Makassar itu akhirnya memutuskan menerima tawaran perpanjangan kontrak dengan klub yang bermarkas di Ansan, Korea Selatan itu.
Usai perhelatan Piala AFF 2020 yang digelar Singapura pekan lalu, dikabarkan Asnawi telah menandatangani perjanjian kontrak dengan Ansan Greeners hingga 2023 mendatang.
Debut pemain kelahiran Makassar, 4 Oktober 1999 (22) itu bersama Ansan adalah pada musim lalu.
Asnawi mengatakan senang bisa lebih lama lagi dengan Ansan. Kapten Timnas Indonesia itu bertekad membawa Ansan promosi ke Liga 1.
"Saya ingin ucapkan terima kasih kepada Ansan. Musim lalu mengecewakan karena saya cedera," ucap Asnawi yang dikutip dari laman resmi Ansan Greeners.
Sangat disayangkan memang, Asnawi belum bisa menunjukkan kepercayaan yang diberikan kepadanya selain karena Covid-19, cedera, juga adanya panggilan memperkuat Timnas Indonesia.
Menurutnya, Ansan Greeners kini sedang bersaing naik ke kasta tertinggi sejak didirikan.
Dari 14 kali penampilannya dengan Ansan, sejauh ini Asnawi sudah mencatatkan satu assist.
Ansan Greeners adalah klub baru. Didirikan tahun 2017 setahun kemudian Ansan Greeners mulai merumput di Liga 2. Prestasi terbaik Ansan adalah finis di tempat kelima K-League 2.
Jadi tidaklah heran jika Asnawi menolak tawaran klub-klub luar negeri lainnya. Hal tersebut dikatakan Gabriel Budi yang mengatakan Asnawi menolak tawaran dari salah satu klub kasta tertinggi Liga Thailand.
"Asnawi ingin lebih matang lagi bersama Ansan," kata Gabriel.
Asnawi sendiri menyadari penampilan baiknya di Piala AFF 2020 yang lalu turut melambungkan harga jual dirinya. Selain itu Asnawi juga berpesan kepada teman-temannya supaya berani merumput di klub luar negeri.
Memang benar, Asnawi Mangkualam mengalami lonjakan harga yang paling banyak dan menjadi pemain termahal di pasaran setelah berakhirnya Piala AFF 2020 ketimbang para pemain Indonesia lainnya.
Secara khusus Asnawi berpesan kepada Pratama Arhan supaya rekan-rekannya langsung saja terima jika ada tawaran dari klub luar negeri.
"Resiko main di luar negeri ya seperti itu. Kita harus berjuang dulu, baru dapat hasil yang baik," katanya.
Bergabung sejak 1 Pebruari 2021, Asnawi Mangkualam Bahar dengan demikian menjadi pemain Asia Tenggara pertama yang berkiprah di K-League.
Ansan Greeners FC sendiri mengakui kehebatan Asnawi di Piala AFF 2020 yang lalu sebagai kapten yang memimpin rekan-rekannya melaju ke final.
"Sangat tak terduga," tulis Ansan Greeners FC di situs resmi klub saat momen penandatanganan kontrak baru Asnawi pada Kamis (6/1/2022).
Oleh karenanya Ansan tidak heran mengapa pelatih Shin Tae-yong mempercayakan Asnawi memegang ban kapten.
Lebih lanjut artikel tersebut menulis kendati ada kekhawatiran pemain dari Asia Tenggara lemah dan tidak akan berada di sepakbola Korea.
"Namun Asnawi sudah menunjukkan jika klub tidak salah memilihnya," lanjut artikel tersebut.
Asnawi sendiri sadar jika dia adalah pemain Indonesia pertama yang merumput di K-League dan karenanya dia ingin jadi pemimpin agar punggawa Indonesia lainnya tidak kesulitan lolos ke sepakbola Korea.
Popularitas Asnawi jadi meningkat dengan bergabung Ansan Greeners, sedangkan popularitas Ansan Greeners meroket di media sosial.
Sejak kedatangan Asnawi pengikut Ansan Greeners meroket menjadi 77.000 dari 5000 followers di media sosial.
"Ansan yang berperingkat terbawah dari 22 tim dengan pengikut 5.000 dengan kedatangan Asnawi meningkat eksplosif menjadi 77.000 followers," kata Ansan.
Selain itu Ansan Greeners merengguk keuntungan dari ekspor hak siar sejak kedatangan Asnawi.
"Berhasil membuktikan efek pemasaran Asia Tenggara yang selama ini dibicarakan," kata Ansan Greeners.
