Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ralf Rangnick, Manajer Anyar Setan Merah, Tugas Berat

29 November 2021   10:05 Diperbarui: 29 November 2021   10:11 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ralf Rangnick (bola.okezone.com)


Ralf Rangnick akhirnya terpilih menjadi manajer interim Manchester United menggantikan Ole Gunnar Solskjaer yang dipecat lantaran mengecewakan.

Tugas berat kini ditanggung oleh Ralf Rangnick mampukah pria kelahiran Backnang, Jerman, 29 Juni 1958 (63) itu membawa Setan Merah bersinar lagi paska keterpurukan dibawah Ole Gunnar Solskjaer?

Pemilihan Rangnick cukup mengejutkan sebagai pengganti Solskjaer.

Beberapa saat Solskjaer resmi dipecat sebagai manajer Old Trafford, sejumlah pundit sepakbola memprediksi siapa yang bakal mengisi pos pria asal Norwegia itu?

Mereka adalah Julen Lopetegui, Laurent Blanc, Brendan Rodgers, Zinedine Zidane, dan Erik Ten Hag.

Lalu alasan apa yang mempengaruhi manajemen memutuskan memilih mantan pemain VfB Stuttgart itu?

Debutnya sebagai pelatih adalah menangani FC Viktoria Backnang (kota tempat kelahirannya) pada musim 1983-1985. Nama Ralf Rangnick mulai naik daun saat membesut dua klub, RB Salzburg dan Schalke 04, menelurkan sejumlah prestasi yang membanggakan.

Baik di liga atau Piala Jerman dan Austria.

Selain itu dia juga bisa disebut sebagai "maha guru". Bayangkan saja, nama-nama pelatih top seperti Thomas Tuchel yang kini menangani Chelsea atau Juergen Klopp yang kini sedang membesut Liverpool belajar seni kepelatihan darinya.

Ya betul, Thomas Tuchel dan Juergen Klopp menjadikan Rangnick sebagai inspirasi dalam menciptakan pola permainan.

Diikat kontrak sebagai interim selama 6 bulan bersama Setan Merah, Rangnick akan mulai debutnya membesut Setan Merah.

Dinamika yang santer terjadi di dunia sepakbola dimana sang pelatih klub atau Timnas dipecat karena menghasilkan prestasi yang mengecewakan sudah biasa terjadi.

Kesuksesan sebuah tim untuk berprestasi bukan semata-mata karena faktor pelatih. Ada sejumlah faktor lainnya yang mempengaruhi seperti pemain yang berkualitas, finansial yang kuat, dan satu lagi faktor Dewi Fortuna.

Jika pelatih hebat, namun pemain atau finansial yang buruk dapat menyebabkan prestasi yang buruk.

Pemain hebat, pelatih loyo, finansial loyo, juga dapat menghasilkan prestasi yang buruk.

Finansial yang kuat, namun pelatih dan pemain yang buruk. Ini juga dapat menghasilkan prestasi yang buruk.

Namun yang paling banyak disalahkan atau dipecat karena hasil yang mengecewakan umumnya pelatih.

Sudah banyak contoh yang terjadi. Real Madrid yang ditangani sejumlah pelatih yang hebat berhasil mengukir sejumlah prestasi yang membanggakan.

Real Madrid juga mempunyai finansial dan sejumlah pemain hebat.

Klub kaya raya Paris Saint-Germain dan Manchester City yang dimiliki oleh Sultan dari Arab memang memiliki juga pelatih dan pemain hebat karena mereka mampu membeli.

Mereka pun mampu menghasilkan sejumlah prestasi di liga domestik maupun Eropa.

Namun baik PSG maupun City hingga kini belum mencium trofi Liga Champions.

Satu kekurangan mereka adalah faktor Dewi Fortuna yang belum berpihak kepada PSG maupun City.

Demikian pula dengan Ronald Koeman yang dipersalahkan sebagai penyebab anjloknya prestasi Barcelona, tempatnya lantas digantikan oleh Xavi Hernandez. Hernandez mampu memperbaiki?

Newcastle United juga mengganti pelatihnya setelah menjadi klub Sultan.

Dan banyak contoh lainnya.

Di tangan Michael Carrick saja, Manchester United sudah "oke". Menang 2-0 atas Villareal di Liga Champions dan bermain imbang 1-1 dengan Chelsea di Stamford Bridge (Minggu, 28/11/2021 dinihari WIB).

Sekarang, Ralf Rangnick dikontrak sementara selama setengah musim. Dia memang pelatih hebat seperti yang sudah disebutkan di atas, namun jika faktor "Dewi Fortuna" belum berpihak?

Mengangkat Carrick jadi pelatih permanen pun bahkan mungkin bisa lebih baik dari Ralf Rangnick.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun