Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Simon Santoso, Tunggal Putra Indonesia Terakhir Juara Indonesia Open, Jojo Bisa?

27 November 2021   09:04 Diperbarui: 27 November 2021   09:06 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Simon Santoso (indosport.com)

Tanpa susah payah, Jonathan Cristie melaju ke semifinal Indonesia Open 2021. Hal tersebut dikarenakan, calon lawan Jojo di perempatfinal, Anders Antonsen, mengalami cedera dan tidak memainkan laga yang sejatinya akan digelar pada Jum'at (26/11/2021).

Di semifinal turnamen berhadiah total 850.000 USD ini Jojo akan menghadapi pemenang di perempatfinal lainnya antara Viktor Axelsen dari Denmark melawan Sai Praneeth dari India.

Sebenarnya Anders Antonsen ini sedang on fire. Dia adalah runner-up Indonesia Masters 2021. Di babak-babak awal Indonesia Open 2021 Antonsen juga bermain cemerlang.

Namun dokter menyarankan agar rangking 3 dunia itu tidak berlaga demi menjaga keselamatan kesehatannya.

"Dokter menyarankan Antonsen tidak berlaga karena cedera otot dada. Kami berharap dia cepat pulih," tulis pernyataan resmi BWF.

Dengan demikian terbuka harapan Indonesia menjaga pamor juara di nomor tunggal putra di Indonesia Open ini setelah terakhir kalinya Simon Santoso mengukirnya pada tahun 2012 lalu.

Berlaga di semifinal, dengan demikian maka Jojo lebih beruntung karena dapat menjaga stamina karena jeda tidak berlaga di delapan besar ketimbang lawannya nanti.

Berkaitan digelarnya Indonesia Open 2021 sebuah media online memuat profil Simon Santoso, pebulutangkis Indonesia terakhir yang menjuarai Indonesia Open, yaitu pada edisi 2012.

Prestasi lain yang diraih pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 29 Juli 1985 itu di antaranya adalah juara Singapore Open 2014, Denmark Open 2009, tiga gelar juara BWF Super Series, dan empat kali runner-up di turnamen BWF lainnya.

Di beregu, Simon Santoso juga menjadi salah satu skuat Tim Thomas Indonesia pada edisi 2004, 2006, 2008 dan 2010.

Dan tiga kali menjadi skuat Piala Sudirman (2007-2011).

Anak dari pasangan Hosea Lim dan Rahel Yanti itu mencapai perolehan peringkat dunia terbaiknya yaitu ranking ke 3 dunia pada 26 Agustus 2010.

Sebelum memasuki pelatnas Cipayung Simon memulai kariernya di olahraga tepak bulu ini dengan bergabung di klub Tangkas Jakarta.

Pada tahun 2016 Simon Santoso memutuskan untuk gantung raket setelah mengalami cedera di Thailand Open 2021.

Simon merasakan cedera itu selalu menjadi beban yang sangat berat dan menjadi gangguan saat bermain.

Tidak ada pilihan lain, Simon akhirnya memutuskan mengakhiri kariernya sebagai pemain bulutangkis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun